. Angkasa mengedarkan matanya hampir ke semua arah. Sekali lagi ia harus memeriksa situasi ini. Mungkin masih ada satu dua anak buahnya yang bersembunyi atau terjebak di dalam sana atau mungkin juga sama mengamatinya seperti ia. Bersih. “Kemana mereka pergi?” gumam Angkasa. “Rheno dan lainnya, apa mereka sudah tahu ini?” Terdengar nada kecewa yang begitu berat dari suara Angkasa. Dia mendengus, membuang mukanya ke sembarang arah lalu melompat turun. Kini satu-satunya tempat yang terpikirkan olehnya hanya markas mereka. Mungkinkah semua orang langsung menuju ke sana? Tanpa mampir ke desa ini? Tapi lokasi markas sangat jauh dari ibukota. Mereka harus melewati provinsi selatan dan keluar dari wilayah Zakaffa. Jika dihitung secara waktu, tak mungkin bisa sampai ke markas dengan