Tamu

1749 Words

            “Aku belum pernah berdiri di sini selama belasan tahunku hidup di Zakaffa.” Naviza termenung di depan dinding benteng yang menjulang setinggi sepuluh meter itu. Dinding abu-abu gelap yang menyelimuti seluruh muka benteng dengan penerangan kuning di titik-titik tertentu menambah kesan kokoh dan garang pertahanan selatan Zakaffa itu. Belum lagi dengan lusinan penjaga perbatasan yang bergantian berpatroli di pintu gerbang. Dari jarak tiga ratus meter, Naviza menarik garis-garis khayal dari titik ujung benteng paling atas sampai ke dasar permukaan tanah, dari ujung paling kanan sampai titik terjauh di kiri. Ia coba mengkalkulasi tinggi dan panjang benteng ini. Berapa besar peluangnya untuk berhasil melewati benteng perbatasan ini tanpa ketahuan. Seharusnya urusan akan jadi lebih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD