Hari masih begitu pagi. Aku berjalan tergesa-gesa menuju ruang kerja yang sudah beberapa bulan ini kutempati. Sesekali kuedarkan pandangan demi menghindari bertemu tanpa sengaja dengan Gabrian. Untuk sementara kami tidak boleh bertemu. Akan sangat memalukan jika bertemu, padahal ingatan masih begitu kuat tentang kejadian semalam. "Raya kau sudah datang?" Suara kak Vino yang baru saja datang membuatku langsung terlonjak kaget. "Kau sedang melamun? Kau terlihat sangat kaget Raya." "Iya kak. Maaf tadi aku sedang memikirkan sesuatu." Kak Vino berlalu ke meja kerjanya sambil menepuk bahuku pelan. Kami jadi semakin akrab akhir-akhir ini. Kuperhatikan kak Vino yang kini sedang asik menata meja kerjanya. Terlalu menikmati, sampai-sampai tidak sadar kalau kak Vino juga kini tengah menatapku i