12. Antara Ego dan Tanggung Jawab

2790 Words

Boy POV. Aku kembali ke rutinitas pekerjaanku di kantor, dan Nadine juga begitu. Nanti lagi aku cerita soal keluarga pacarku. Aku sendiri tidak punya banyak cerita soal keluarga. Aku anak semata golek kalo Opie bilang. Dan muncullah orangnya di ruanganku dengan membawa map. “Loh gak temenin Nad Nad?” tanyaku. “Belum ada acara lawatan, masih bulan depan bos, lagian ada ibu Pipit, yang bikin gue pusing mas Boy. mentang mentang udah tunangan aja, mesti banget di omongin tiap hari” jawabnya. Aku tertawa lalu mempersilahkan Opie duduk. Dia memang tenaga freelance di perusahaanku, karena ide kreatifnya bagus banget. Jadi sesekali dia suka datang ke kantorku. “Elo gak jadi pacaran sama buleleng UNICEF?” tanyaku. Dia tertawa. “Berat bosku, beda agama, tar gue udah bucin, dianya nyerah” jaw

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD