17. Suara Desahan

1024 Words

Bulu mata Prisma bergerak naik turun. Tubuhnya bergerak dengan kedua tangan yang direntangkan. Perlahan, ia duduk sambil mengucek dan membuka mata. Memijit pelipisnya yang terasa sakit dan tidak sengaja melihat tubuhnya banyak jejak merah. Membayangkan betapa ganasnya Birru kemarin malam membuatnya semakin sakit kepala. Terlebih, tiba-tiba pria itu masuk di saat dirinya sedang kacau. "Kau sudah bangun?" tanya Birru, melangkah masuk dan duduk santai di sofa sambil mengangkat kaki. Sontak, Prisma menarik selimut dan menutupi tubuh polosnya. Birru menggeleng sambil tersenyum sinis. Mungkin ia pikir, untuk apa menutupinya sedangkan kemarin sudah melihat semuanya, bahkan tak ada yang terlewat meski satu inchi. "Oh iya, tadi pagi Hades meneleponmu dan aku bilang kau masih tidur," ujarnya data

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD