Turun dari taksi, Birru berlari dan berdiri di depan Clover Music School dengan napas terengah-engah. Andai jalanan tidak macet, pasti ia bisa datang lebih cepat. Sudah turun di tengah jalan dan berlari sekuat tenaga, ternyata setelah sampai sekolah musik sudah tutup. "Ah, sial!" umpat Birru sambil meninju angin. Mau tidak mau, Birru pergi dari sana dan langsung menuju perusahaan. Bukannya bisa menenangkan diri dengan mengurus setumpuk pekerjaan, ia justru dibuat kesal karena Asphira kini ada di ruangannya. "Kenapa kau baru sampai?" Asphira langsung beranjak mendekat dan memeluk Birru, "Kenapa rambut dan pakaianmu berantakan?" imbuhnya dengan dahi yang berkerut. Asphira sudah sampai sejak tiga puluh menit yang lalu dan Birru baru datang setelah ia berencana untuk menghubunginya. Sejak