Bella POV. Lama banget bang Noah, sampai aku bolak balik melihat jam tanganku. Suntuk juga menunggunya datang setelah mengiyakan undanganku supaya kami bertemu hari ini. Ada kali setengah jam aku tunggu, baru wajah cengar cengirnya tampak lalu dia mendekat padaku. Berbanding terbalik sekali moodnya dengan moodku sendiri yang kesal maxsimal dan aku harus tahan sampai aku rasa tiba waktunya untuk kami bertemu. “LAMA AMAT SIH BANG!!” protesku kesal padanya yang santai duduk di hadapanku masih mode cengar cengir gak jelas. Jadi bukan seperti bang Noah yang aku kenal. “Gak sabar amat sih Bel. Kaya bukan elo yang biasanya, kangen banget ya sama gue?” jawabnya lalu memanggil pelayan coffee shop. Aku langsung memutar mataku menanggapi jawabannya, dan dia mengabaikanku karena sibuk memesan pad