Noah POV. Aku menghela nafas dulu sebelum aku menegur Bella yang bertahan diam sekalipun dia menurut aku ajak pulang dari rumah sakit. “Yang, diam aja?, gak mungkin sakit gigikan?” tegurku memecah kesunyian lift yang akan membawa kami turun ke loby. “Sakit hati sih tepatnya, bertahun tahun malah” jawabnya lalu diam lagi setelah melirikku sekilas. Aku tertawa. “Abang obatin ya?” gurauku karena aku tau maksud sindiranya plus meranggul bahunya. Baru dia menatapku walaupun dengan mode malas. “Udah gak ada obatnya, sakitnya udah menahun!!” jawabnya. Lagi lagi aku tertawa, kalo dia bilang aku gila karena perubahan sikapku, aku malah semakin merasa lucu karena perubahan sikap Bella padaku. Gak pantas aja gitu melihatnya yang biasa menye mendekati centil padaku, lalu berubah jutek. Gak pan