Sang majikan yang menyadari bahwa mereka telah sampai di tujuan, dia segera bangun. Lalu merapikan gaya rambutnya dan memasang kacamata hitamnya seraya berkata kepada Kanaya
" Ehh. Kecoak sungai! Apapun pertanyan yang orang kasih ke lo tentang gue, jangan pernah lo jawab, sampe lo mati sekalipun, denger lo?”
Dan kanaya yang tidak memahami maksud majikannya itu hanya menjawab
" Ahsiapp Tuan. Beres soal itu mah " Jawab Kanaya sambil berdiri siap memberi hormat.
Jay yang sudah merapikan diri lalu keluar dari mobilnya. Dan begitu dia keluar, semua orang menjerit berlari ke arahnya
" Jaaaayy....!
Jaaaayyyy.... !
I LOVE U Jaayy!
Kak Jaayy!!
Our King Jaaaaaaaaayyyyyy....!!
Malaikat Tanpa Sayap Jay!!
Jay yang sudah terbiasa mendapat teriakan itu hanya tersenyum manis sembari melambaikan tangan kearah para Fansnya yang sudah menunggunya.
Lalu dia berjalan sambil di kerumunin para wartawan yang menanyakan mengenai hubungannya dengan penyanyi top wanita MOLINA.
Seperti biasa Jay selalu bungkam dan hanya membalas dengan senyum jika wartawan menyerbunya dan bertanya mengenai permasalahan pribadi.
Jay adalah type publik figure yang tak ingin mengumbar permasalahan pribadinya kepada media. Dia tak ingin citra yang telah susah payah dia bangun, akan hancur hanya karena skandal asmara. Dia ingin orang hanya mengenalnya karena prestasi bukan karena skandal.
“ Lindungi gue, dan bantu gue melintas. Buruan! “ Bisiknya tepat di telinga Kanaya sembari meremas lengan Kanaya. Sontak Kanaya terkejut lalu dia dengan gagah perkasa menyibakkan kerumunan dan terus berjalan seperti siput dari parkiran menuju gedung, hingga bala bantuan datang.
Sang manager dan team Jay datang terlambat karena tadi sang manager meminta izin untuk kerumah sakit dadakan karena mobilnya mengalami kecelakaan.
Yang di kesalkan Jay, mengapa pengawalnya tak pergi secara terpisah, sehingga membuatnya harus kesulitan hanya untuk melintas dan itu membuat Jay meradang menahan amarah dalam hati.
Tentu saja, Jay tak memperlihatkan amarahnya di depan publik, dengan julukan Malaikat tanpa sayap. Yang melekat padanya orang sama sekali tidak akan menyangka jika di luar camera dia hanyalah manusia biasa dan merupakan anak manja seorang ibu.
Keahliannya dalam berakting memang tak di ragukan, sehingga dia masih dapat mengimbangi ketika kejadian crowded seperti ini.
Meski sempat mengalami kesulitan, akhirnya mereka berhasil memasuki gedung stasiun televisi itu dan Kanaya yang menggunakan seragam sopit itu di ajak serta oleh Jay. Dia sengaja tidak meninggalkan Kanaya di luaran. Bukan karena rasa peduli, tetapi kekawatiran akan niat buruk Kanaya, siapa tahu sopirnya itu akan membeberkan fotonya yang tengah mencak-mencak kemarin sore.
Kanaya duduk bersama crew Jay yang lain di backstage sembari menikmati aksi sang penyanyi di atas panggung.
Disana baru Kanaya menyadari sesuatu tentang sang majikan.
Ogh, ternyata majikan aku adalah penyanyi terkenal, pantes aja gayanya gitu. Tapi seenggaknya dia bakalan gaji aku dengan aman. Aku harus bertahan apapun caranya. Semangat Kay, kamu pasti bisa!
Kanaya mengepalkan tangannya sembari melebarkan senyum. Dia mengakui dalam hati jika suara Jay ini memang bagus. Yah, meski tak sebagus tingkah lakunya.
Tiga jam sudah berlalu acara yang di selenggarakan stasiun televisi itu. Dengan penampilan Jay yang memukau penonton yang hadir disana.
Dalam tiga jam dan lima kali mengganti kostum untuk penampilannya ini, meski bukan konser tunggal atau perhelatan akbar, Jay memang selalu mempersembahkan yang terbaik untuk para penonton dan fans.
Tiga jam bagi para fans tentu saja kurang, maklum saja yang tampil bukan hanya Jay seorang, tapi beberapa penyanyi populer lainnya.
Jay yang merupakan penyanyi penutup dalam acara tersebut, memberikan salam perpisahaan khas dirinya. Yang selalu manis terhadap para fans. Sehingga para fans tidak hanya menyukainya karena suara merdunya atau wajah tampannya, tapi sikap manisnya yang selalu di tunjukkan kepada para fans membuat para fans makin mencintainya. Meski terkadang kecintaan para fans sedikit berlebihan.
" Gue dan kalian tidak akan berhenti sampai disini karena Gue dan kalian adalah KITA yang akan selalu bersama sama hingga Akhir, sampai ketemu di acara selanjutnya, kesehatan kalian adalah prioritas, jangan lupa istirahat yang cukup dan makan yang banyak, gue sayang kalian…”
Tentu saja kalinat itu mendapat teriakan histeris dari fans yang mengelu-elukan dirinya.
Kemudian Jay melambai kepada mereka dan menuruni panggung menuju ruang ganti untuknya, setelah berganti pakaian dia segera meninggalkan ruangan menuju mobilnya yang terparkir.
Tentu saja perjalanan menuju mobil kali ini tanpa drama, karena pengawal sudah menjaga ketat dirinya hingga masuk ke dalam mobil dan meninggalkan area parkir gedung menuju jalanan.
Sedangkan sang Manager dan asisten serta pengawal yang di pekerjakan Jay, diminta untuk istirahat, karena Jay akan menuju tempat beristirahat dan melakukan kegiatan pribadi, seperti biasa Jay tak ingin di kawal. Meskipun dengan orang yang di pekerjakannya Jay tak ingin memperlihatkan sifat aslinya, kecuali kepada sopir pribadinya.
Mobil terus melintasi jalanan padat sore itu, dan tak lama berselang ponsel Jay berdering. Sontak wajah Jay mengembang senyum bahagia.
" Hello Honey…giaman penampilanku barusan? Kamu liat kan?”
Tanya Jay kepada penelpon di seberang sana yang terdengar menjawab.
" Aaah…terharu Beb…penghayatan lagunya buat hatiku meleleh, uughh makin cayaaang…”
Jawab sang wanita di seberang terdengar manja.
" Hmm…kamu paling pinter nyenengin hatiku, jadi kangen… ga sabar mau ketemu, bersiap ya, aku bentar lagi sampai…”
Jawaban Jay membuat Kanaya membelalakkan mata dan menelan ludah, mendapati tingkah berbeda dari sang majikan.
Kemesraan Jay dan sang kekasih yang baru dua bulan di pacarinya, membuat Kanaya mengetahui sekilas lalu sifat sang majikan. Pada dasarnya hati sang majikan baik, hanya saja insiden kemarin membuatnya jadi musuh dadakan sang majikan. Kanaya menganggukkan kepalanya memahami situasi. Dan hal ini semakin meyakini tekadnya untuk tetap bertahan di sisi majikan meskipun dia dengan seribu julukan.
“ Yaudah, buruan kesini GPL ya sayang, soalnya aku mo ada latihan bentar lagi. Miss you…”
Jay tersenyum lebar, terlihat jelas ketampanannya dari balik kaca spion. Jay yang rajin bergonta-ganti pasangan dan mendapat kutukan tiga bulan pacaran, membuatnya semakin yakin bahwa Molina adalah wanita terakhirnya yang akan menghilangkan kutukan itu.
Meski memiliki wajah tampan dan kesempurnaan lainnya, tapi Jay memang hampir tidak pernah bertahan lama dalam menjalin kasih.
Hubungan terlamanya dengan mantan kekasih, anggota girl group asal negeri Gingseng hanya berjalan enam bulan. Dan akhirnya putus karena terpaut jarak dan kesibukan masing-masing.
" Ehh Kadal Gunung! Lo puter balik gih ke Pondok Indah, sekarang! Gue mo ketemu pacar gue dulu…”
“ Siap Tuan…”
Kanaya dengan kegesitannya memutar mobilnya menuju nama sebuah apartement mewah yang di sebutkan sang majikan.
lalu mereka sampai di sebuah apartemen mewah dan Jay bergegas turun dari mobil seraya berkata.
" Ehh! Kutu. Lo tunggu disini, jangan keman-mana ya, gue kaga bakalan lama, awas lo macem-macem. Tamat riwayat lo!”
Gertak Jay kepada Kanaya yang hanya mengangguk patuh dan memperhatikan langkah Jay yang seperti maling menuju Apartemen sang kekasih.
" Mungkin pengaruh orang terkenal kali ya, takut ke gap ama Henpong Jadul Lambe Turah…”
Kanaya menggumam seraya masuk ke dalam mobil dan rebahan disana sembari memutar lagu yang ada di mobil itu. Dia menikmati waktu rebahannya.
Biarpun majikannya menyebutnya dengan nama nama binatang baginya tak masalah selagi ia di gaji dengan mahal,
Itu tak sebanding dengan yang biasa dia kerjakan. Kanaya menyanyi di dalam mobil ketika lagu Sam Smith terputar. Dia sangat menikmati pekerjaannya. Mengemudi baginya sebagian dari refreshing karena dia dapat menikmati pemandangan.