Hari ini seperti biasa Ika mulai kembali melakukan rutinitas nya, pagi cerah ini dia mengajak bibi untuk mengantarkan nya ke pasar tradisional terdekat.
"bi ajak Ika jalan - jalan yuk, kan ika belum tau wilayah nota ini, biar hafal jalam juga bi"
"Siap non, kita melakukan petualangan menuju pasar"
"ok deh bi"
Sambil menunggu Firza yang keluar dari kamar, ika pun membuatkan bekal untuk nanti firza makan siang di kantor nya. ika dengan semangat menyiapakan sarapan, bekal makan siang dan tak ketinggalan cemilan untuk suami nya itu.
suara langkahan kaki sepatu menuruni anak tangga pun terdengar gemuru, Firza seperti sedang terburu buru dan langsung menuju dapur menemui istrinya tercinta itu
"sayang sayang sayang"
dengan gemas firza memangil ika sambil berlari, bibi pun heran melihat tingkah majikannya itu.
"kenapa sih lari lari begitu sambil teriak."
tanya Ika sambil tersenyum, dengan cepat Firza langsung mencium pipi ika yang polos tanpa riasan, pipi ika pun merona merah ketika mendapatkan sentuhan dari bibir firza yang mengecup nya.
"eleh eleh pasangan muda mudi anu romatis beuh abah.. bahh abah jadi hayang di cium ku abah bibi ge"
ucapan bibi lantas saja membuat ika dan firza tertawa lepas, mendengar kelakuan bibi dan abah yang menggemas kan.
"sayang, istri ku yang paling menggemaskan, aku mau buru buru ke kantor ya ada meeting dadakan, kamu kalau mau cari kampus lagi biar aku minta galih menemani mau?"
ika menggelengkan kepalanya lalu memberikan bekal kepada suaminya yang akan segera berangkat kerja tersebut,
"A ini kamu makan saja di mobil sambil nyetir. ini bekalnya sampai kantor langsung di makan aja ya kalau kamu makannya di siang hari takurnya makanaanya keburu dingin. "
firza pun mengambil bekal yang sudah di siapkan oleh ika, kemudian dengan cepat ia langsung mencium kening ika dan kemudian menuju garasi mobil dang langsung berangkat.
"jiah pengantin baru di tinggal kerja, hehhee kasian deh ga bisa mesra mesran di siang hari kaya abah dan bibi"
***
"besok setelah pulang kamu akan ikut bersama ku atau kamu pulang ke rumah mu?"
"tentu saja kerumah ku, mana mungkin aku ikut pulang kerumah mu"