bc

PERNIKAHAN DALAM SANGKAR

book_age18+
1.3K
FOLLOW
4.5K
READ
love-triangle
others
manipulative
bitch
boss
drama
no-couple
first love
school
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

PERNIKAHAN DALAM SANGKAR

Dunia seolah runtuh ketika telapak tangan yang terbiasa mengelus lembut wajahku kini menorehkan luka di wajah ku. 

Telapak tangan yang biasa mengelus dengan hangat di rambut ku, kini dengan sadar mencekik erat leher ku. 

Telapak tangan yang terbiasa menggenggam erat tangan ku, kini menyeret ku hingga terpelanting. 

Aku hanya diam dan menangis, apalah daya ku dengan tubuh ku yang kecil ini, berteriak saja aku sudah tak sanggup, apalagi melawan 

Entah setan apa yang merasukinya sehingga dia tega melakukan hal sekeji ini kepada ku.  Tak pernah membayangkan sosok suami yang selalu setia kepada ku dengan biadab menyiksa ku di perayaan ulang tahun pernikahan kami yang ke lima tahun 

Suara menggaduh di dalam kamar, putri kecil ku pun menangis ketakutan mendengar sang ayah yang biasa menyanyikan lagu indah kini bersuara mengerikan.

Teriakan tangisan mengalihkan perhatian suami ku yang tengah memukul ku, dia berhenti lalu menghampiri putri kecil ku, 

aku dengan sekuat tenaga bangkit dan berlari melindungi putri ku yang menangis. 

"Anak sialan berisik" 

tangan nya sudah mulai di layangkan dan aku berusaha memeluk putri kecil ku agar tak tersentuh tangan kotornya. 

"Brukk" 

Dengan sekuat tenaga dia memukul punggung ku hingga aku dan putri ku tersungkur

chap-preview
Free preview
AWAL SURGA
PERNIKAHAN DALAM SANGKAR Dunia seolah runtuh ketika telapak tangan yang terbiasa mengelus lembut wajahku kini menorehkan luka di wajah ku. Telapak tangan yang biasa mengelus dengan hangat di rambut ku, kini dengan sadar mencekik erat leher ku. Telapak tangan yang terbiasa menggenggam erat tangan ku, kini menyeret ku hingga terpelanting. Aku hanya diam dan menangis, apalah daya ku dengan tubuh ku yang kecil ini, berteriak saja aku sudah tak sanggup, apalagi melawan Entah setan apa yang merasukinya sehingga dia tega melakukan hal sekeji ini kepada ku. Tak pernah membayangkan sosok suami yang selalu setia kepada ku dengan biadab menyiksa ku di perayaan ulang tahun pernikahan kami yang ke lima tahun Suara menggaduh di dalam kamar, putri kecil ku pun menangis ketakutan mendengar sang ayah yang biasa menyanyikan lagu indah kini bersuara mengerikan. Teriakan tangisan mengalihkan perhatian suami ku yang tengah memukul ku, dia berhenti lalu menghampiri putri kecil ku, aku dengan sekuat tenaga bangkit dan berlari melindungi putri ku yang menangis. "Anak sialan berisik" tangan nya sudah mulai di layangkan dan aku berusaha memeluk putri kecil ku agar tak tersentuh tangan kotornya. "Brukk" Dengan sekuat tenaga dia memukul punggung ku hingga aku dan putri kecil ku ini tersungkur hampir terjatuh. Chapter 1 AWAL SURGA "Saya terima nikah dan kawinnya Cantika binti herman dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai" ucap Firza dengan lantang mengucapkan ijab qobul, akhirnya setelah melalui jalur yang yang sedikit rumit akhirnya firza pun menikahi kembang desa di kampung tempat ia memiliki perkebunan teh. Cantika merupakan gadis yang sudah lama firza incar, tetapi firza agak sulit untuk mendapatkan nya karena Cantika terlalu jual mahal kepadanya, dengan sedikit tak tik akhirnya Firza pun mendapatkan hati sang pujaan yang akan ia nikahi, mungkin firza tak terlalu cinta sebenarnya, karena niat awal mendekati hanya untuk melupakan kekasih hati di masa lalunya. tapi karena Cantika memiliki sifat dan kebaikan seperti alamarhum ibu firza, firza pun dengan mantap menikahi gadis polos tersebut. Cantika yang biasa di panggil ika hanya menangis kesedihannya di jodohkan oleh kedua orang tuanya, setelah selesai pernikahan ika sapaan gadis cantik dan seksi itu di boyong langsung ke rumah firza ke kota. Kesedihan ika semakin menjadi ketika dia harus rela melepas dan pindah mengikuti suami ke Kota dan tinggal bersamany, waktu yang sangat singkat dan cepat, tapi ini demi masa depan ika dan kemakmuran keluarga nya di kampung. Ika tak mau menjadi anak yang durhaka membantah permintaan kedua orang tua nya. Ika merupakan anak pemetik teh di kebun pemilik kedua orang tua firza, ketika bertemu pertama kali dengan ika, firza langsung jatuh cinta kepadanya, tapi ika buru buru menolak karena dia baru saja lulus sekolah, ika pun di iming imingi akan di kuliahkan di kota apabila ia menikah dengan firza, singkat cerita orang tua ika pun menyetujuinya karena takut apabila menolak ia akan di pecat menjadi pemetik teh. Dan Firza pun memberikan orang tua ika dengan mahar yang cukup besar, sebagian kebun teh milik firza langsung berganti nama menjadi kepemilikan orang tua ika dengan cepat, villa di sana pun diberikan dan ratusan juta pun diberikan oleh firza. Ya uang sangatlah tidak berarti bagi firza anak satu satunya dan pewaris tunggal itu pun sangat gampang mengeluarkan uang nya. **** "Kamu gak usah takut sayang, aku mencintai kamu kok, sesampainya di rumah nanti kita istirahat dulu ya besok aku akan mendaftarkan kamu ke universitas terbaik di Kota" ucap firza menghibur ika yang terus saja menangis, firza pun melirik ke arah ika, wajah ika yang putih ketika menangis menjadi merah, firza pun tak tega melihat ika yang sedih terus menerus. Sesampainya di rumah firza ika pun tercengang melihat rumah gedongan, di sambut dengan para pelayan yang ramah dan sopan. "Silahkan masuk sayang ini rumah barumu" ucap firza, dan ini semua pelayan yang akan membantu mu, ika dengan kepolosan nya pun langsung salim dan mencium kedua tangan para pelayan yang sudah berumur itu, rasanya ika seperti menjadi artis yang berada di dalam sinetron menikahi pria tampan dan kaya raya langsung diboyong ke rumah gedongan sama persis seperti sinetron yang suka ika tonton di kampung. "Tak usah salim non, perkenalkan saya ratna, saya bertugas mengurus rumah" ucap mbok ratna memperkenalkan diri "saya panggil saja abah ucup, saya disini sebagai tukang kebun dan bebersih lainnya, saya juga suaminya mbok ratna hehe" ucap abah sambil mencolek pipi mbok, membuat ika sedikit tersenyum melihat romantisnya mereka berdua, mbok pun langsung mengantar ika ke kamar dan menjelaskan rinci rumah tersebut, "dimana orang tua a iza mbok" tanya ika, mbok pun menjelaskan jika ayahnya den firza tinggal di australia dan memiliki istri kewarganegaraan sana, sedangkan ibu firza sudah lama meninggal karena sakit, dan firza harus tinggal sendiri disini oleh karena itu dia segera menikah untuk menghibur hatinya yang sepi, ayah firza juga baru menikah setahun yang lalu. Mbok menjelaskan sambil memperlihatkan foto foto yang terpajang di dinding berwallpaper mewah. "Non ika istirahat dulu di kamar ya, biar mbok yang merapikan koper koper non, non pasti lelah nanti malam non request mau makan sama apa biar mbok siapkan?" tanya bibi dengan sopan, ikan pun langsung teringat karung bawaan yang dibekali oleh keluarganya di kampung, ika kemudian menyuruh bibi untuk menaruhnya di dapur dan memasak makanan sunda dengan bahan sayuran yang dia bawa, bibi pun segera melaksanakan perintah ika. "Den den " teriak bibi mencari firza, firza pun segera menghampiri bibi dan menanyakan keperluannya, bibi hanya menanyakan firza mau makan apa nanti malam dan menjelaskan bahwa ika menginginkan masakan sunda dengan bahan yang dibawa dari kampungnya. Firza pun menyetujui kemauan ika, Kemudian abah menghampiri firza yang duduk di teras depan sambil merokok "den ehem ehem" sapa abah " ada apa lagi sih bah, gangu aja nih orang tua, ga liat majikannya lagi santai" ucap firza sambil.menyodorkan rokok untuk abah. " cantik bahenol pisan non ika, aden mah nyari istri bener bener juara" ucap abah yang terasa bestie dengan majikannya. "Yaelah abah, lo dah tua aja masih jeli ama yang bening bening tuh urusin mbok ajak ke salon biar glowing" ucap firza sambil tertawa, mereka pun tertawa bersama "den, udah belah duren belum den?" tanya abah sambil mengedipkan matanya "belum pak tua, lo kepo amat sih baru juga gue sampe gw tabok jadi ganteng lo" ucap firza kesal abah pun langsung kabur ketika meledek firza. "dasar tua bangka masih aja sok muda lo, mau yang muda muda mah cari j****y bah" teriak firza sambil mematikan puntung rokok nya, firza pun mengambil gawainya dan mengundang teman teman tongkrongannya untuk makan malam bersama sambil memperkenalkan istri tercintanya. firza pun mencari mbok ke dapur untuk memasak makanan porsi besar dan memesan barbeque untuk nanti malam. kemudian firza pun menuju kamar nya untuk menemui ika. "sayang sayang" teriak firza sambil melangkah kan kakinya menuju kamar di lantai dua, ketika membuka pintu firza melihat istrinya sedang terbaring dengan mata sembab "duh kasian pasti lelah, ditambah harus berpisah dengan keluarganya" firza pun membelai rambut istrinya dengan penuh kasih sayang, " cantik banget sih kamu, lembut sopan semoga kelak kamu menjadi istri yang tetap rendah hati" firza pun kemudian meninggalkan kamar dan pergi menuji teras kembali. *** "den semua sajian untuk para tamu aden sudah selesai mbok masak dan sebagian sudah mbok pesenin tuh, mbok mau ke kamar non dulu mau menyuruh nya makan dari tadi beluk makan kasian ditambah capek dan sedih" ucap mbok sambil buru buru meninggalkan firza sambil ke kamar, mbok amat sangat penyanyang, mbok sendiri dan abah tidak memiliki keturunan padahal sudah dari dulu menikah, abah divonis tidak bisa memiliki anak, tapi mbok tetap setia menemani abah, mbok dan abah juga sudah menganggap Firza sebagi anaknya dan mereka sudah hampir puluha tahun mengabdi di keluarga besar firza. "wah si mbok berani beraninya perhatiannya pindah, biar aja lo mbok biar kaga gw gaji sekalian" teriak firza sambil tertawa, firza senang sekali bercanda oleh karennay banyak sekali teman teman firza, firza lumayan populer di kampusnya. "tok tok" suara pintu kamar berbunyi, ika pun langsung membuka pintu kamarnya dan terlihat mbok menatap, "non, non dah mandi? makan yuk non kita makan sama sama mbok sudah buatin semua yang non request" mimik muka mbok yang menggemaskan membuat ika tertawa, ika pun mengangguk dan mengikuti mbok ke meja makan. "mbok, A iza kemana ya? abah juga dimana biar kita makan sama sama, aku ga mau kalau makan sendirian mah ga enak rasanya!" ucap ika "bentar ya non, mbok panggilkan" mbok pun berteriak dalam rumah sambil mencari keberadaan Firza dan Abah, "heh ini laki - laki malah asik ngegibah, buruan kita makan non cantik mau makan sama - sama katanya" ucap mbok yang mulai laper juga. " duh mbok, kenapa ga malam aja sekalian teman - teman ku datang" keluh firza yang asik main game kesayangannya. "loh nanti malam yah beda lagi toh, cepat - cepat kasian itu istri mu menunggu" PERKENALAN CHAPTER 2 "Guys ini kenalin ini bini gue, Cantika Hermawan" ucap Firza sambil menggandeng Ika yanh di balut dengan gaun putih selutut dengan leher yang sedikit terbuka sehingga p******a nya hampir membentuk dan terlihat seksi. para teman teman Rey pun tercengang kaget melihat Ika yang berparas cantik dan berkulit putih bersih, bola mata ika yang berwarna coklat pun di mengedipkan sambil tersenyum kepada para tamu yang datang. "assalamualaikum semuanya, salam kenal. perkenalkan saya Cantika biasa di panggil Ika, hari ini alhamdulilah saya sah sebagai istri A firza, mohon maaf tidam bisa menggundang di acara Akad nikah yang sakral karen kami mengadakan acaranya di Kampung halaman saya" tatanan dan nada bicara ika sangatlah sopan dan berpendidikan walaupun ika dari kampung tetapi dia sangat mementingkan pendidikan. sambil berkeliling mengenalkan para temannya firza pun celingukan seperti mencari Sahabatnya yang lain, dia pun bertanya kepada teman temannya tapi tak ada yang mengetahui Gengnya tersebut. "selamat malam para hadirin semua" teriak dari kejauhan pria dengan sekelompok rekannya menggunakan baju resepsi sepasang pengantin, sepasang laki laki dan laki laki yang berpenampilan memakai kebaya, dan laki laki yang lain berpakaian seperti penghulu, dan yang lainnya berpenampilan seperti tamu undangan membawa aneka seserahan dari mulai yang kecil sampai yang besar, sekitar ada 20 orang dengan 5 orang yang tampil terdepan. "berhubung firza dan istrinya tidak menggundang kita dalam acara akad nikah yang sakral maka kami sebagai sahabat firza yang baik akan mengulangnya di sini, ini kami persembahkan kepada pengantin baru semoga hadiah kami menghibur kedua mempelai yang berbahagia juga kami menghibur kalian yang berada di sini" sang MC dadakan dari geng nya firza pun mengambil alih acara dengan penuh tawa "abah siapkan meja dan 4 kursi untuk CPW, CPP para saksi" ucap MC tersebut eh abah kurang 2 deui geningan, tambahkan 2 deui" ucap MC yang bergaya seperti banci sehingga membuat Ika dan Firza tertawa, para tamu pun tak luput tertawa. "Pertama - tama saya akan menggundang para saksi di Akad nikah yang sakral ini, para saksi yang hadir bukan lah orang biasa akan tetapi merupakan orang penting di Negeri ini, baiklah jangan lama lama soalnya penganten sudah kebelet pengen kawin" MC pun kemudian menyuruh 2 saksi tersebut ke taman, "ladies and gentelmen ini lah bapak pribiwi dan jikiwi, harap para tamu undangan minggir jangan ambil foto sembarangan nanti kalian bisa di dor oleh ajudannya" kemeriah MC membawakan acara sangatlah meriah, teman teman Firza berkumpul berdesakan untul mengambil foto "minggir minggir biarkan bapak cebong dan kampret duduk dulu" ucap MC sambil menyiapkan tempar duduknya, "baiklah acara saya kanjutkan, eh lanjutkan maklum semakin malam semakin hot, mau enak enak tapi para tamu belum pada pulang" sindiri MC sambil menatap ke arah Firza dan Ika. "alhamdulilah malam ini Penghulu kami telah datang, jangan bercanda dengan penghulu kami, silahkan masuk Pak" ucap MC, kemudian datanglah sesorang menggunakan baju ala Raja dangdut indonesia, "Assalamualaikum pak haji, silahkan duduk" ucap MC sambil salim kepada pria yang berperan sebagai penghulu. " Baiklah para hadirin inilah Calon pengantin wanita dan calon pengantin pria kita malam ini, silahkan masuk Cantikan dan Fikiran" MC pun memelesetkan nama ika dan Irza. tamu pun Tertawa melihat kedua pengantin, ternyata yang tadi di awal memakai pakaian kebaya dan pakaian koko itu adalah orang tua dari pengantin ceritanya, sedangkan pengantin palsu nya menggunakan pakaian berenang, pria menggunakan boxer sedangkan yang menjadi pengantin wanita laki laki menggunakan bikini dan rok mini. Sontak semua hadirin tertawa dengan gemuruh Ika dan Firza pun tertawa tak henti. "astagfirulah ini pengantin mau langsung malam pertama apa akad dulu akang neng? kalian mah rada gila kali ya, Ya udah pak langsung akad aja dah laper nih gw" gumam MC mengeluh kelaparan. "saya nikah kan kalian dengan seperangkat dildo dan pelumas yang berharga sangat mahal dan tahan lama" ucap penghulu sambil mengeluarkan dildo yang bergetar membuat para tamu tertawa kembali, " saya terima nikahnya dan akan langsung di pakai malam ini" ucap pemeran pengantin pria, bukannya bersalamam dengan penghulu pengantin pria malah memegang alat bantu s*x tersebut sambil menggoyang goyangkan ke arah pemeran pengantin wanita. "bagaimana bapak cebong dan kampret sah?" tanya bapak penghulu. "Sahhh" semua teman teman yang hadir bersorak "kawin kawin kawin" para sahabat Firza pun kemudian menghampir Firza dan Ika, mereka kemudian bersalaman mengucapkan salam sambil membawa serah serahan yang akan diberikan untuk kado, Ika pun bersalaman dengan mereka, Firza pun memperkenalkan sahabat dekatnya "ini Ijal sayang" ucap firza memperkenalkan MC gila yang tadi, "nah ini udin" firza pun memperkenalkan saksi pribiwi, firza pun melanjutkan perkenalannya "nah sayang yang terakhir namanya Galih, dia teman terkaya yang berada di sini" ucap firza sambil tertawa, tatapan Galih pun tertuju pada Ika, tatapan Galih seolah tak ingim melepas pandangannya kepada istri sahabatnya itu. "Salam kenal" sapa Ika dengan ramah, "hai ika, kenapa memilih Firza, kenapa tidak dengan ku" ucap Galih merayu, sambil tertawa. "heh bro, jangan sampai pertemanan kita rusak ya" firza pun mengepalkan tangannya. "sudah lah kalian pada makan dulu, habiskan tapi jangan pada bawa pulang" ucap firza. "kamu terlihat sumingrah sayang, kamu bahagiakan?" tanya firza kepada istrinya, dengan senyuman Ika yang manis menghiasin bibirnya membuat tatapan firza tak berhenti memandang, " kamu cantik banget, senyum mu manis kamu manusia apa bidadari sih" sontak rayuan firza membuat pipi ika memerah. "aduh A kamu bisa aja" "non, sudah makan?" tanya mbok, yang tetiba menghampiri Firza dan Ika di taman, "si mbok ganggu orang pacaran saja, ya sudah lah mbok sana gih ih" gerutu firza dengan kesal. " kamu ga boleh gitu ih A sama mbok, gak boleh kasar kasian si mbok" ucap Ika, "Alhamdulilah non akhirnya ada yang belain mbok di rumah ini" ucap mbok sambil tertawa. firza pun bergabung kembali bersama teman temannya, dengan penuh sajian minuman alkohol, ika pun izin menunggu di kamar karena lelah, dan meminta mbok untuk menemaninya. "mbok temani aku ya, sekalian kita ngobrol - ngobrol" ucap Ika dengan penuh senyuman. "Siap non, kitq sambil nonton saja yuk non, non duluan saja ke atas mbok mau bikin minuman dan cemilan buat non" ucap bibi, Ika pun kemudian menuju kamar atas. Ika pun melihat - lihat sekelilingnya, terlihat foto - foto yang menghisi dingding sepanjang tangga menuju lantai atas, ukiran - ukiran yang mahal serta pajangan dari luar negeri yang mewah pun membuat pandangan Ika takjub, Ika pun segera bergegas ke Ruang TV yang berada di ruangan atas. "TV nya besar sekali, kalau di kampung bisa nonton satu desa ini" ucap Ika dengan kagum. Ika pun lalu duduk di lantai beralas kan Karpet mahal tebal dan lembut. "Rumah yang besar tapi sepi, sebelum Aa menikah dengan ku apa kehidupannya menyedihkan tinggal bertiga dirumah ini?" ucap Ika berbicara sendiri. "eh non, ngomong sendiri" jawab bibi, "dulu mah rame non di sini, penuh kehangatan, keceriaan, berhubung nyonya meninggal dan bapak nikah lagi semua jadi sepi, Firza juga sering menghabiskan waktu di luar jadi cuma mbok ama abah di sini berdua, udah kaya pemilik rumah ini aja" bibi pun menceritakan dengan jelas, kemudian kami pun memilih menonton film Horor di saluran luar negeri, sambil bibi menceritakan cerita Firza sewaktu kecil. " Mbok, asli mana toh " tanya Ika, mbok kemudian menceritakan asal usul nya sampai ia ketemu dengan Abah dan setia sampai detik ini, Ika pun yang mengetahui jika mbok tidak memiliki buah hati langsung memeluk mbok dan menitih kan air mata. "anggep aku anak mbok saja ya mbok, kan sama saja" ucap Ika sambil menghapus air matanya, "cepet - cepet non punya anak ya, biar mbok bisa ngurusin dari bayi" Mbok pun menangis terharu melihat Ika yang cantik juga ramah mau memeluk pembantu seperti dirinya. "Ika janji pasti buatin mbok cucu yang banyak, biar mbok tidak kesepian lagi" ucap ika, "Non kenapa mau sama ayank beb, dia mah males juga non, sukannya maen game mulu, ih non mah baik pisan tapi beruntung juga mbok dapet majikan yang baik ramah kaya non, dulu mah si aden teh ih punya mantan suka banget nyuruh - nyuruh bibi bikin ini itu untung putus gara - gara ketauan selingkuh, gak setia banget deh nom, dah gitu kasar sama mbok dan abah" mbok bercerita tanpa henti menjelekan mantan firza yang sombong. setelah lama berbincang membuat Ika pun ngantuk, sambil menonton Ika pun tertidur di sofa ruang TV yang empuk layaknya kasur, bibi yang bicara sendirian baru tersadar jika Ika sudab tertidur. "yaelah si non, malah tidur lagi asik - asik ngobrol mungkin capek kali ya" mbok pun bergegas mengambil selimut untuk menutupi badan Ika agar tidak kedinginan. mbok pun kemudian membersihkan makanan dan minuman sehabis mereka nonton dan bercerita, ia pun memandangi wajah polos ika. "duh kasian kalau dia tidur di sini, aku panggilkan den saja lah biar di pindah kan ke kamar, lagian dah tau baru nikah udah ngada ngadain pesta segala di rumah pula bikim kerjaan nambah aja tuh juragam" bibi pun kemudian mencari firza ke bawah. "Den den" tak lama firza pun di bopong galih menghadap ke mbok, "mbok nih liat dah tepar.dia, saya bawa kemana ya mbok?" tanya galih, mbok pun hanya geleng - geleng kepala melihat kelakuan majikannya. "biasa den anterin ke kamar sajalah, pusing mbok kalau dia di taro di bawah, yuk den di antar" mbok pun kemudian menemani galih menuju kamar. setelah firza di baringkan di kamar, mbok dengan polosnya meminta galih untuk mengangkat Ika yang tertidur di ruang TV. "den mau nolongin mbok ga?" tanya mbok "apa mbok ?" tanya galih sambil mengerutkan keningnya. "itu non Ika kasian tertidur di ruang TV takut banyak nyamuk, tadi tuh mau manggil firza malah dia ikutan mabok" gerutu mbok dengan kesal, "sekalian den tamunya di bubarkan saja toh den firza juga sudah tepar" ucap mbok " ya sudah mbok? sekarang anterin aku Ika nya ya" galih pun menghampiri ika, dari jauh saja pandangan galih tak luput memandang Ika yang tertidur " cantik ya den" tanya bibi, galih pun hanya tersenyum lalu mengangkat tubuh ika menuju kamar, dibaringkannya di sebelah firza lalu galih menutupi Ika dengan selimutnya. galih selalu memandang ika ketika mengangkatnya. "makasih ya den, sekarang usir tamunya terus si abah suruh kesini, aden juga pulang jangan natep - natep non Ika, nanti naksir lagi. CHAPTER 3 Matahari pun sudah meninggi, Ika pun kaget dan terbangun karena merasa kesiangan, di lihat disampingnya jika ada sosok laki - laki yang menemaninya tidur dengan suara ngorok yang besar "Tolong" ika pun menjerit sehingga membangunkan Firza, "Hmm apa sih berisik" firza yang ikutan kaget pun langsung melihat ke arah Ika. "ngapain kamu dikamar saya" tanya firza "aku aku aku" jawab ika dengan kikuk "Ya allah ika, maaf ya kan kita suami istri" jawab firza, ia pun mendekati Ika, baru saja mau mendekati Ika malah menghindar. "ya sudah kalau kamu belum siap mandi gih" bujuk Firza. Firza sangat baik kepada Ika, walapun dia ingin menyalurkan hasratnya, tapi dia tak mau memaksa Ika. Ika mungkin butuh waktu dalam pikir Firza karena dia tau wanita kota dan desa mungkin berbeda. Firza pun menghampiri Ika yang akan masuk ke kamar mandi, dia hanya menatap dan mendekati Ika. "boleh aku cium kamu? kening saja lah" firza malu - malu mengatakan hal itu, "A maaf ya ika belum siap" ika pun lalu memberika pelukan kepada Firza. "its ok, sekarang kamu mandi terus kita jalan - jalan sambil kita keliling cari kampus untuk kamu kuliah ya, kamu pilih sendiri aja, nanti aku cuma mengantarkan dan merekomendasikan!" firza lalu mencium kening ika sekali lagi "baik A, aku mandi dulu ya abis itu aku buatin kamu sarapan" ucap ika. *** "Mbok, kami pergi dulu ya jaga rumah jangan kelayapan lu, kalau gw gada" ancam firza, "iya siap, hati - hati ya non, nanti siang bibi masakain pesan non ya" ucap mbok, "iya mbok, aku pergi dulu ya" ika dam firza pun berangkat, "A kita ke makam mama kamu dulu ya, aku juga harus ziarah, kan aku baru saja menikah dengan mu, masa kamu tidak mengajak ku ke makam mama mu" pinta Ika, dengan senyuman dan anggukan Firza mendandak kan ia setuju. "Nanti di sambil jalan, kita cari bunga untuk di tabur ya, mama mu suka bunga apa nanti kita bawa kan" "Kamu perhatian sekali, coba kalau mama masih ada mungkin sayang nya mama melebihi sayangnya aku, terlebih lagi mama pengen banget punya anak cewe, tapi Allah gak kasih izin" curhat Firza kepada Ika. mama firza merupakan gadis cantik walaupun sudah berumur Isye nama mama firza merupakan sosialita yang terkenal dengan kedermawanannya. Isye di vonis menderita tumor rahim, setelah lima belas tahun lamanya melahirkan firza, itu lah yang membuat Isye susah memiliki anak kembali, hingga Isye menjalani pengangkatan rahim, Isye sangatlah terpukul dan mencoba kuat, mencoba beberapa kali ingin mengadopsi anak tetapi tidak di perbolehkan oleh papa firza. Papa Firza merupakan pria yang sangat sayang kepada keluarga, walaupun semenjak Isye sakit - sakitan dia suka bermain dengan wanita nakal, tetapi Papa enggan menceraikan dan tidak mau berpisah dengan Isye. Iya papa firza sangat lah mencintai Isye, juragan tanah yang terkenal baik itu, begitu di segani oleh para anak buah dan pegawainya. siapa yang tak kenal dengan Bapak Diansyah, Pak ian begitu sapaannya di desa banyak para pegawainya yang menawarkan anak - anaknya untuk di persunting oleh juragan dan mereka rela menjadi istri kedua. tapi semenjak mama isye masih hidup papa Ian tidak mau menikah lagi. hanya ketika dia stres atau mama isye sedanv kemo, papa ian bermain dengan wanita malam. Firza sendiri sangat sayang kepada kedua orang tuanya, alasan firza menikahi cantika karena ika sangat lembut dan baik seperti mamanya. "Angel, mama ku seperti malaikat yang ku alami dari kecil sampai dia wafat dia selalu menjadi malaikat, aku nakal pun dia tak pernah memarahi ku, dia hanya memberitahu ku dengan kata - kata nya yang sangat lembut. sungguh aku merindukannya sekarang malaikat ku sudah benar - benar bersayap dia kembali ketempatnya yang abadi" ucap firza sambil menyetir nadanya terdengar gemetar ketika menceritakan tentang sang ibunda. "ke tempat nya yang abadi ya itu surga nya Allah" Ika dan Firza pun saling menatap, Firza melepaskan tangan kirinya dari setir mobil lalu membelai rambut Ika, "Kamu sama sepertinya, kamu pengganti malaikat ku yang sudah berada di surga, tetap jaga aku apa pun kondisi ku ya sayang" tak lama kemudian mereka pun sampai ke toko bunga yang berada di sebrang area pemakaman, merka lalu membeli bunga - bunga cantik untum di taruh di makam mama firza. "aku suka wangi sedap malam, belikan juga untuk mama mu ya" ucap Ika sambil mengambil beberapa kuntum sedap malam, dan juga dia beli untuk menghiasi rumah. "loh kamu suka? ini bunga kesukaan mamaku juga, tapi aku lupa namanya apa, aku memang mau beli ini sayang" ucap firza "kalian benar - benar banyak kesamaan dari mulai sifat sikap sampai bunga pun! jangan - jangan kamu mama ku" firza pun tertawa sambil mengusap - ngusap rambut ika lalu menggandeng tangan nya. selesai membayar bunga - bunga yang dia beli, merekap pun berjalan ke arah makam, dan menumpang parkir mobil mereka di toko bunga, selama berjalan menuju makam firza pun dengan erat menggenggam lengan Ika, dan tangan yang satunya membawa bunga. "Oh ya sayang, air mawar ama air yasin ada yang jual?" tanya Ika. "ada kok, biasanya di dalam ada, kita beli ya sekalian" Ika pun mengangguk. selesai membeli perlengkapan, mereka pun menuju blok pemakaman mama isye, terlihat makam yang bersih dan bunga di makam nya masih belum terlalu layu, Ika pun heran. "makamnya bersih terawat, bunga - bunganya pun masib banyak yang segar" tanya ika dengan sangat heran. Firza pum menjelaskan jika papa nya menyuruh orang untuk membersih kan makam 2 minggu sekali dan mengganti bunganya. selesai dari makam, mereka pun pergi menuju kampus, tapi ika menolak kuliah disana dengan alasan terlalu mahal dan tak sesuai dengan hatinya. " kenapa sih kamu mau ambil jurusan pendidikan?" tanya dengan heran "karena itu passion ku sayang, aku suka mengajar anak - anak sewaktu di desa" jawab ika. ika pengajar di Desanya, setiap sore ia selalu mengajarkan anak - anak les tambahan dengan tanpa pungutan biaya apapun jika setiap sabtu dan minggu ika mengajar mengaji di rumahnya. mereka puan bergegas pulang, sambil mampir ke toko kue milik galih. mendengar ika menolak kuliah di kampus elit di kota, galih pun tertawa dia pun berjanji akan membantu ika mencarikan kampus yang sreg di hatinya. ika pun senang berada di toko kue galih, dia pun meminta galih untuk mengajarinya belajar membuat kue, akhirnya selama ika belum mendapatkan kampus yang sesuai dengan hatinya. galih menawarkan ika untuk les membuat pastry di tokonya, untuk mengahabiskan waktu senggang ika. setelah selesai berbincang akhirnya ika dan firza pun pulang, mereka mebawa banyak sekali pastry dan cake, ketika ingin membayar galih pun menolak. "anggep aja inj hadiah buat lo pada ye" merka pun pulang dengan membawa banyak kue untuk di santap di rumah. "kita pulang saja ya sayang, aku dah janji sama mbok mau makan di rumah" ucap ika. lalu mereka pun pulang ke kerumah dengan segera bergegas pulang. "mbok assalamualaikum" terak ika mencari mbok, ternyata mbok masuh sibuk di dapur. mbok masih mengulek sambel dengan cobek batu, wangi masakan pun membuat ika laper seketika. "mbok, ika laper" Rengek ika, mbok pun mengambilkam piring untuk ika lalu menyajikan piring dengan nasi putijndan ikan asin, lalu mbok menauangkan sayur asem ke mangkok dan di sajikan kepada ika, "tunggu sambelnya mbok ulek dikit lagi" tak berapa lama sambel pun jadi, mbok langsung mengambil piring dan ikut makan juga. firza mencari keberadaan istri tersayangnya, ternyata sedang asik makan berdua dengan bibi, "bagus ya gak ngajak - ngajak" gerutu firza dengan kesal, mbok pun menyogok firza dengan nasi hangat dan menyuruh nya duduk dan langsung makan. "enak sekali ya makan seperti ini" ucap firza, "ya den, dulu masih ada mama kita suka ngampar kaya gini ya, makan di halaman belakang berasa piknik. " nanti kita kapan - kapan ke kampungnya ika ya bok, kita piknik di kebun teh " ajak ika dengan semangat. " boleh - boleh minggu depan ya, nanti ajak abah juga sekalian kita liburan ya mbok, eh kemana tuh abah" tanya firza yang baru sadarj kalau abah tak ada di rumah. "abah sedang keluar, tadi mbok.suruh ke pasar beli bahan masakan untuk nanti malam" ucap mbok menjelaskan. MALAM PERTAMA kamu mandi ya, rayu firza. " Aku sudah tak tahan lagi aku harap kamu melayani ku malam ini! Sana mandi sayang" keluar dari kamar mandi di balut handuk putih tubuh sintal Ika membuat Firza semakin bergejolak. Layaknya macam yang baru bertemu daging, firza pun dengan kasar menerkam, sebelumya ika belum pernah melakukan apa pun dengan lelaki yang bukan muhrim nya, sedangkan Firza lelaki kota yang sudah biasa free s*x apabila dia membutuhkannya. suami ika itu pun langsung menciumnya dengan kasar, terlalu nafsu dan b*******h sehingga melupakan status ika yang masih perawan, ika pun kaget. Firza melakukan treatment dengan menghisap serta meremas p******a yang montok dan pada itu, "besar sekali aku suka" Tanpa sadar remasan firza membuat ika kesakitan, hisapan dari bibirnya membuat p****g ika menjadi sakit dan lecet. "Pelan - pelan a sakit banget" ucapan ika dan diindahkan oleh firza dia pun menarik ika dengan kasar ke lantai, dan menyuruh nya berlutut, firza berdiri dan memasukan pedang yang masih terasa lembek itu ke mulut ika, dia pun menjambak kasar rambut ika dan memasukan paksa pedang kedalam mulutnya. "Ika cepatlah" ucap firza yang kasar, dengan canggung ika pun mengulum sekedarnya, karena firza terus menguncang kepala ika. Ika pun menangis karena kesakitan. "kamu harus nonton bokep deh biar jadi gaya kamu kaya p***k" ucap firza dengan kasar, betapa kagetnya ika mendengar rancuan dari mulut firza dengan kasar. tak pernah terbayangkan sebelumnya jika malam pertama yang ia lalui menyeramkan, ika terus menangis dan mengeluarkan air mata tak henti, semakin ika menangis semakin firza memperlakukan ika dengan kasar, firza pun menarik tangan ika menuju sofa. "nungging calon p***k" umpat firza, dengan kasar ia pun menarik rambut ika dengan posisi dog style, tanpa aba aba dan tanpa pemanasan yang lembut, firza menghujam v****a ika yang masih perawan. gua nya pun tak bisa nembus oleh pedang besar yang firza miliki, ika dengan refleks menjerit kesakitan. " perawan sialan, susah sekali kering banget lagi meki lo" umpat firza kemudian ia mendorong tubuh ika ke tempat tidur, firza pun memperhatikan tubuh ika, terdapat lebam biru akibat ulah kasar firza ke p******a ika. bukannnya iba, malah firza menabah kan nya dengan mencubit p******a ika yang besar, ika pun berteriam kembali. firza mendorong tubuh ika hinga badannya terbaring, lalu mengangkat kedua paha ika dan mengingigit dompet dengan sentuhan kecil, firza lalu memasukan satu jemarinya dengan kasar, ika pun berteriak merintih kesakitan. "pakek jari aja susah, pakek yang lain mau ga?" ajak firza, ika pun sambil menangis menggeleng - gelengkan kepalanya. "Terlihat sedikit darah menetes di jemari Firza, Firza pun merasa senang lalu menjilati ke*mal*annya dengan lembut, jilatan Firza membuat Ika sedikit tenang dan tak merasakan nyeri, tapi ketakutan Ika semakin terasa. dalam benak Ika bayangan malam pertama itu menyenangkan walaupun sakit. Kenapa dia mengalami hal seperti ini, firza terasa asing baginya. *** hai pembaca novel.ku, perkenalkan nama pena ku "miyatan" ini karya kedua ku, aku baru di dunia penulisan. maaf jika novel.ku masih rancu dan tak beraturan nama nya juga lagi proses pembelajaran. aku harap kalian yang mampir ke n****+ ku mau membaca n****+ ku yang lain. dan memberikam komentar nya di sini, dan memberikan love kepada n****+ baru ku ini. semoga para pembaca sehat dan di berikan kasih sayang yang berlimpah. oh ya Readers n****+ ku hanya fiktif ya. jangan terpengaruh oleh adegan dewasannya. dan ini benar - benar untuk 21+

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook