Hangat. Vivi menggeliat di balik selimut yang menutupi dirinya. Namun ia merasa pergerakannya terbatasi. Tangannya bergerak dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati tangan lain yang memeluk perutnya. Matanya membuka sempurna padahal ia masih sangat nyaman memejamkan matanya tadi. Ia bergerak kecil dan membalikkan tubuhnya. Detik itu juga, wajah damai Ridho menyapanya. Sejak kapan mereka berdua tidur seranjang? Sudah jam berapa ini? Astaga! Ini tidak benar. Vivi mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Ridho. Akan tetapi, lelaki itu justru mengeratkan pelukannya. "Jangan bergerak. Saya bisa hilang kendali." Suara serak itu membuat bulu kudu Vivi seketika berdiri. Jantungnya pun ikut berdebar kini. "Lepas.." Vivi masih mencoba melepaskan dirinya. "Satu. Berhenti bergerak dan ayo