Widi menghela napas melihat Maya mejaruk pergi. Ditolehnya Anya yang masih diam di tempat duduknya. “Kamu nggak ikut pergi?” tanyanya. “Dia nggak ngajak! Dan aku tidak tahu dia mau pergi kemana.” “Terus kamu mau ngapain di sini?” “Nunggu kamu pulang, Mas. Aku mau numpang sampai rumah. Mobilku tertinggal di sana,” ujarnya santai bersedekap tangan menatap Widi. “Kamu bisa naik taksi. Mungkin aku akan pulang larut malam.” Ujar Widi kembali fokus pada layar monitornya. Tanpa ucapan selamat tinggal, Anya beranjak pergi. Nayla melirik Widi, wajah suaminya itu terlihat gusar. “Mas baik-baik saja?” tanyanya memegang lengan Widi. “Hm,!” angguknya tanpa ekspresi. Widi menggeser kembali layar monitor menghadapnya, sepertinya ia sedang tidak mood untuk mengajari Nayla. Widi berusaha fokus men