Nayla melambaikan tangan saat mobil Widi bergerak meninggalkan halaman rumah. Setelah mobil itu hilang di kejauhan, Nayla bergegas ke dalam. Ia menuju ruang kerjanya merangkai kata merajut cerita. Selama dua jam Nayla fokus menambah bab novelnya. Sejenak ia beristirahat sekadar melepas penat. Diraihnya ponselnya lalu mencari salon kecantikan. Setelah melihat beberapa rekomendasi, akhirnya Nayla memilih sebuah salon yang mempunyai rating cukup bagus. Ditolehnya jam dinding sudah pukul sepuluh pagi. Nayla menutup layar laptop, lalu beranjak dari duuknya dan bersiap pergi ke salon. “Selamat pagi,” sapa Nayla pada resepsionis salon kecantikan yang ia datangi. “Pagi, bu,” sahut resepsionis itu ramah. “Sudah pernah kesini sebelumnya, bu?” “Belum, ini kunjungan pertama,” sahut Nayla. “Kalau