Erlando lalu bangun dari pembaringannya dan terkejut ketika melihat Cahaya tengah tertidur di sofa, bahkan mata Erlando membulat melihat Cahaya ada disampingnya. "Kenapa Cahaya di sini?" tanya Erlando pada dirinya sendiri. Erlando hendak beranjak, namun ia menoleh dan menatap wajah Cahaya, wajah wanita yang akan ia nikahi, wajah wanita yang ia bayar untuk menjadi istrinya. Cahaya adalah wanita yang cantik dan baik, namun Erlando salah paham padanya, Erlando berpikir Cahaya hanya memanfaatkannya. Erlando tersenyum, seraya menatap lekat wajah Cahaya, sedangkan Cahaya sejak tadi sudah menahan diri tak membuka pejaman matanya. Cahaya berpura-pura bergerak gelisah, agar Erlando pergi dari hadapannya. "Wanita ini lucu juga," kekeh Erlando, menggelengkan kepala dan menuju dapur untuk mengamb