"Ini satenya, Neng, terima kasih banyak karena udah bantuin, ya," kata Sutomo, memberikan sate kepada Cahaya. "Baik, Pak, terima kasih juga." "Iya, Neng, silahkan dimakan." Cahaya menganggukkan kepala. Ketika sedang menikmati sate buatan Sutomo, keempat lelaki yang tadinya duduk di meja pojok kanan, pindah ke hadapan Cahaya yang sedang makan sendirian. "Hai, boleh Abang temenin?" tanya lelaki itu. "Nggak usah, Bang, saya menunggu seseorang," jawab Cahaya, berbohong. "Udah. Nggak usah nolak, biar kita-kita temenin," paksa lelaki satunya. "Beneran nggak usah, Bang, saya—." Genggaman tangan lelaki itu membuat Cahaya geram. Cahaya menarik tangannya, namun tetap di genggam oleh lelaki itu di tangan satunya. "Yang sopan ya, Bang, jangan berlaku tak sopan padaku," kata Cahaya, mencoba be