30

1614 Words

Suasana pagi hari di Istana Ophelix terlihat berbeda dari biasanya. Jesslyn terbangun dari tidurnya, tapi sayang karena tempat di sampingnya telah kosong. Entahlah, apakah semalam Kenzie tidur bersamanya atau tidak. Wanita itu terlihat tersenyum-senyum sendirian kemudian tertawa dengan suara kerasnya. Hingga beberapa menit kemudian, ia menghentikan tawanya dan menatap lurus ke depan dengan sangat tajam. "Jesslyn akan mati, begitupun dengan janinnya. Hanya aku yang akan mengandung penerus Kenzie. Bukan siapa-siapa!" Jesslyn terkekeh. Ah!! Atau lebih tepatnya seseorang di dalam tubuh Jesslyn yang terkekeh. "Tak apa jika Kenzie menatapku sebagai Jesslyn. Asalkan aku bisa memiliki Kenzie seutuhnya dengan tubuh ini." Tawa Wanita itu kian mengeras. Kali ini suaranya bukan lagi suara taw

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD