16

1307 Words

Jesslyn terlihat sangat lemas. Gadis itu kembali mendapatkan cambukkan seperti saat pertama kali ia datang ke kerajaan Ophelix. Jika dulu ia selalu memohon agar cambukkannya dihentikan, kali ini ia hanya diam menerima. Kekecewaannya pada Kenzie jauh lebih besar. Jesslyn juga tidak tahu apakah ia memang mencintai pria itu. Cinta? Kata itu bahkan tak pernah terlintas di pemikirannya. Jesslyn membiarkan para prajurit itu menjalankan tugasnya. Ia hanya bisa pasrah dan terus berdoa dalam hati agar tuhan segera mengambil nyawanya. Krieett Bunyi pintu yang terbuka membuat Jesslyn mendongakkan kepalanya. Mata birunya bertemu dengan mata abu-abu milik Kenzie. Ia bisa melihat sorot mata pria itu yang memberikannya tatapan dingin berbeda dengannya yang menatap Kenzie sendu. Jesslyn bertany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD