Aku tidak bisa memakinya karena ia adalah bos ku. Sehingga aku hanya bisa diam dan mungkin akan mendengarkan apa yang akan ia ucapkan saat ini. Pintu pemasaran telah ia tutup, dan saat ini hanya ada aku dan laki laki biadab itu saja yang berada di sini. "Jadi apa yang ingin anda katakan?" ujarku pada laki laki itu. Dia berdiri dan bersidekap d**a di depan ku, terlihat begitu meremehkan diri ini. "Aku dan dona akan menikah!" "Lalu?" Dia pikir aku akan marah? Dia pikir aku akan memohon padanya bertekuk lutut seperti orang bodoh? oh, sepertinya dia memang tidak tahu tentang diriku. Aku bukan lah perempuan lemah yang tidak sanggup hidup tanpa seorang laki laki. Aku bukanlah perempuan bucin yang akan menangisi seorang laki laki seperti dia. Aku pantang menyerah untuk hal apapun yan