"Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?" mama bertanya dengan nada datar. Air mukanya tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, datar. Entah mengapa, Gadis yang semula takut sekarang justru menangis tiba-tiba. Wanita itu berdiri dan berjalan ke arah mama yang duduk di kursi, ia lalu duduk bersimpun di depan lutut mama. "Gadis!" erangku tidak suka. Gadis mengabaikanku. "Ma, maaf membuat Mama khawatir. Selama kandunganku telah berusia hampir empat bulan. Awalnya, aku tidak menyadari kalau aku hamil. Dan ini semua juga bukan salah Dewa. Kami memang melakukan hubungan suami-istri sebelum kami menikah. Bukan, bukan sepenuhnya salah Dewa, ini salahku juga. Sebenarnya, Dewa juga sudah lama mengajakku menikah untuk menghindari hubungan terlarang ini. Tapi aku menolaknya." Gadis memegan