Siapa Elise Sebenarnya.

1070 Words
Kegagalan dalam acara pernikahannya dengan Elise membuat Dominic mengalami kerugian yang cukup besar, belum lagi fakta yang ia sampai harus terluka karena luka tembak dari Adrian. Belum selesai sampai di situ, kabar mengenai salah satu wilayahnya yang jatuh ke tangan Adrian pun semakin membuat Dominic stres. Ketika dokter menyarankannya untuk istirahat, Dominic sama sekali tidak bisa melakukan hal itu. Kepalanya dibuat pusing oleh kejadian buruk yang terus menimpanya dalam satu hari. Ia lelah, tetapi tidak bisa tidur dengan tenang. “Adrian sialan, akan kubuat kamu menderita!” gerutu Dominic yang duduk di kursi kebesarannya. Giginya bergemeletuk karena amarah. Jika saja Adrian ada di depannya sekarang, ia tidak akan melepaskan pria itu dari cengkeramannya. Pikiran Dominic dipenuhi dengan berbagai bayangan untuk menghancurkan Adrian. Ia akan menyiksa Adrian sampai pria itu memohon untuk berhenti, Dominic tidak akan peduli dengan hal itu dan terus menyiksanya tanpa henti. Meski bahunya sedang sakit dan nyeri karena baru selesai dioperasi, Dominic tidak mau berleha-leha. Ia terus memikirkan berbagai cara agar membuat Adrian jatuh dan merasakan apa yang sedang ia rasakan saat ini, bahkan jika bisa lebih parah. Seorang pria paruh baya berada di dekatnya, menatap Dominic dengan wajah khawatir. Tak hanya itu, ada seorang wanita yang berada di sebelahnya. Pria itu, Lucas, membuka suara, “Tuan Dominic, sebaiknya kamu isti—” “Diam kamu, Lucas!” Prang! Dominic memotong ucapan Lucas dengan berteriak dan melemparkan vas kacanya ke arah Lucas. Beruntungnya Lucas berhasil menghindar dan membuat vas itu bertabrakan dengan rak di belakangnya. Mary, istrinya Lucas yang melihat hal itu gemetar ketakutan di belakang suaminya. Dominic menatap Lucas dengan nyalang. “Ini semua juga salah kamu! Jika bukan karena kamu, Adrian tidak akan membuatku malu dengan mengambil pengantin perempuannya! Bisa-bisanya dia menculik Elise dariku!” Napas Dominic memburu karena kemarahan yang sudah memuncak. “Akan kubuat kamu bangkrut, Lucas! Kamu sudah menguji kesabaranku!” Lucas menunduk dan menelan ludahnya dengan susah payah. Ia tidak berani membantah ucapan Dominic sekali lagi. Pria itu sudah mengancam akan membuat perusahaannya bangkrut. “Tu-Tuan Dominic, apa saya boleh tahu alasan mengapa Anda sangat ingin menikahi putri saya, Elise?” tanya Lucas dengan berhati-hati, ia takut salah berbicara dan membuat Dominic semakin murka. “Apa Anda secinta itu dengan anak saya sampai rela merelakan semua yang Anda miliki?” Keheningan mendadak memenuhi ruangan itu, Lucas dan Mary perlahan mendongak untuk melihat ekspresi Dominic. Di luar dugaan, Dominic justru tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ucapan Lucas padanya. Ia tertawa seperti orang yang telah mendengarkan sebuah lelucon yang sangat lucu dan tidak masuk akal. Berbeda dengan Dominic, Lucas dan Mary justru semakin bingung dengan respon Dominic. Mereka sama sekali tidak mengetahui apa kelebihan dari Elise hingga membuat Dominic mengejarnya tanpa henti. Lucas mengakui bahwa wajah Elise memang cantik dan enak untuk dipandang, tubuhnya juga molek dan menggoda. Namun, Dominic sudah memiliki banyak wanita di sisinya. Hanya dengan menunjuk saja, ia bisa mengambil wanita manapun yang ia mau tanpa harus membuatnya mengalami kerugian seperti saat ini. “Cinta? Kau bilang aku mencintai anakmu?” Dominic masih saja tertawa tanpa henti. “Kau pikir ini dongeng apa?!” Pernyataan Dominic membuat Lucas semakin terkejut. ‘Jadi, Dominic menikahi Elise bukan karena cinta, lalu … kenapa dia sampai seperti itu?’ batin Lucas kebingungan. “Bagaimana jika menikah dengan putri saya, Grace? Bukankah dia sama-sama anak Tuan Lucas?” tawar Mary pada Dominic. Lucas menoleh cepat kepadanya, ia tidak menyangka jika Mary akan menawarkan Grace pada Dominic. Sayangnya, Dominic meliriknya dengan tidak tertarik. Ia justru menatap tajam ke arah Mary. “Kau pikir aku menikahi Elise hanya karena dia anak Lucas saja? Aku tidak tertarik dengan Grace juga tidak tertarik dengan siapapun anaknya Lucas, dia tidak memberikan keuntungan apa pun bagiku,” jelas Dominic dengan mendengus kasar. “Aku menikahi Elise karena dia adalah pewaris satu-satunya Dragon Clan. Dia cucu satu-satunya dari pemimpin clan itu. Sedangkan Grace? Dia bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan Elise.” telak Dominic. “Maksud Anda?” Lucas semakin mengernyit tidak paham. Ia tidak tahu apa hubungannya antara Elise dengan pemimpin Dragon Clan. ‘Cucu? Apa maksudnya?!’ batin Lucas tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Lucas merasakan dirinya tidak punya hubungan apapun dengan clan mafia yang barusan Dominic sebut. “Kau sungguh tidak tahu?” ucap Dominic tidak percaya. Seringai nya semakin lebar. “Padahal dia anakmu sendiri, tapi ternyata kamu tidak tahu apa-apa tentangnya, ya? Apa benar kalian Ayah dan anak?” sindir Dominic. Lucas terdiam. Masalah keluarganya cukup rumit jika ingin dijelaskan. Intinya, ia tidak sedekat itu dengan mendiang ibu Elise dan Elise sendiri, sampai ia tidak tahu asal-usul keluarganya. “Oke, biar ku jelaskan,” ucap Dominic. “Aku sudah menyelidiki latar belakang Elise sejak lama, ternyata dia cucu satu-satunya pemimpin Clan Dragon dan istri pertama mu itu adalah anak dari pemimpin itu. Dengan menikahinya, aku bisa menguasai wilayah Selat San Fransisco.” Bulu kuduk Lucas berdiri ketika Dominic menjelaskan alasan di balik keinginannya untuk menikahi Elise. Ternyata dia ingin menguasai wilayah Dragon Clan yang terkenal sebagai tempat para klien melakukan transaksi gelap. Seperti perkataan Dominic, jika ia menikahi Grace, maka ia tidak bisa mendapatkan tempat itu karena Grace bukan siapa-siapa bagi pria tua pemilik wilayah itu. ‘Jadi … selama ini mertuaku adalah seorang mafia? Terlebih lagi, pemimpin Clan Dragon?!’ Lucas tidak menyangka akan hal itu. Bisa-bisanya dia melewatkan informasi tersebut, bahkan sampai umur Elise yang sudah beranjak dewasa. Hanya dengan menikahi Elise saja, maka Dominic bisa mendapatkan wilayah itu, apalagi jika ia berhasil melahirkan keturunan laki-laki, pasti kakek Elise tidak akan segan-segan untuk memberikan seluruh wilayahnya pada Dominic. Kepala Lucas mendadak pusing. Lucas sama sekali tidak tahu mengenai keluarga mendiang ibu Elise. Jika tahu begitu, mungkin ia tidak akan selingkuh darinya. Clan Dragon adalah salah satu klan yang terkenal akan kehebatannya, bahkan lebih hebat dari Fontana. Namun, semua sudah terlambat. Waktu tidak dapat diulang kembali dan istri pertamanya sudah tertidur selamanya. Meminta maaf dan memohon kembali untuk membangun keluarga dengannya hanyalah mimpi belaka. Ditambah lagi, Elise sudah sangat membencinya. Ia tidak menganggap Lucas sebagai ayahnya lagi. Akan susah untuk mendapatkan hati anak itu, terutama jika Elise tahu bahwa ia adalah cucu pemimpin Clan Dragon. Brak! Gebrakan meja yang dilakukan oleh Dominic membuat Lucas dan Mary tersentak. “Maka dari itu, aku akan melakukan berbagai cara untuk bisa menikahinya!” Dominic berseru dengan menggebrak mejanya. Ia kesal karena rencananya hancur total. Ia harus menyusun kembali semua rencananya dari awal dan ia dibuat pusing karena memikirkan hal itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD