bc

Tawanan Boss Mafia.

book_age18+
558
FOLLOW
3.8K
READ
HE
boss
mafia
drama
bxg
campus
cruel
affair
friends with benefits
selfish
like
intro-logo
Blurb

"Dunia yang kau masuki bersamaku bukanlah main-main, Elise," desis Adrian dengan tajam, matanya yang biasanya hangat kini terlihat dingin dan tak terbaca."Kau tak pernah memberitahuku siapa sebenarnya dirimu, Adrian. Aku tak akan menjadi bagian dari urusan gelapmu," Elise membalas dengan suara gemetar, mencoba menahan ketakutannya."Sudah terlambat untuk mundur, Elise. Kau telah terjebak di antara urusan yang bukan seharusnya menjadi milikmu," balas Adrian sambil menatap Elise dengan tatapan yang penuh ancaman.Dalam kisah yang penuh dengan kekacauan dan bahaya, Elise akan merasakan getaran cinta yang menyelimuti ketegangan, ketakutan, dan keputusasaan, sementara misteri yang menyelimuti Adrian Frost semakin membingungkan. Bisakah Elise bertahan hidup di dunia yang kini mengancam untuk menghancurkannya?

chap-preview
Free preview
Bab.1 Lima puluh ribu dollar
Elise de Flores, sebuah toko bunga kecil yang terletak di jantung kota, di antara gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Terlihat sang pemilik toko, Elise Rose, seorang wanita muda berusia 27 tahun, mempesona dengan gaun selutut berwarna merah muda yang menonjolkan kecantikannya. Dengan tatapan penuh semangat, Elise memperhatikan karyawannya yang sibuk merangkai bunga. Elise menapak keluar dari toko bunganya, menghirup udara segar musim semi yang hangat. Saat matahari menyinari jalan setapak yang kecil, gadis cantik bermata bulat itu tidak menyangka bahwa hari ini akan menjadi salah satu momen yang akan mengubah hidupnya. Menoleh ke samping dan melihat seorang pria yang sedang memperhatikan toko bunganya dengan tatapan intens yang menakjubkan. Pria itu tampak begitu berbeda dari pelanggan biasa yang datang ke tokonya. Dia memancarkan aura kekuatan yang tak terbantahkan, juga penuh misteri. "Selamat pagi, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Elise dengan suara lembutnya. Pria itu terdiam sejenak, menatap lekat pada wajah cantik yang juga sedang balas menatap padanya. Merespon dengan tenang "Saya mencari bunga yang langka. Apakah toko mu memiliki apa yang saya cari?" Elise tampak berpikir sambil mengetuk pelan dagunya. "Maaf tuan, sepertinya toko bunga saya tidak memiliki bunga langka. Semua jenis bunga yang saya jual adalah bunga biasa dan bisa didapat di mana saja," jawab Elise jujur. Kemudian, ia membungkukkan tubuhnya untuk menyiram bunga hiasan yang ia susun pada bangku besi di hadapan tokonya. "Perkenalkan namaku Adrian, apa boleh aku tahu siapa namamu?" memperkenalkan dirinya dan mengajak kenalan Elise. Elise seketika menjeda pekerjaannya, menegakkan tubuh. "Namaku Elise Rose," jawab Elise singkat. "Bunga apa yang sedang kamu rawat? Sepertinya cantik sekali," tanya pria yang bernama Adrian itu. "Ini namanya Juliet Rose, bunga yang dianggap mewakili kasih sayang, kecantikan, dan keanggunan. Bisa juga dianggap sebagai bunga yang melambangkan kesempurnaan," jawab Elise, menjelaskan secara detail. "Aku mau..." "Sayangnya, saya tidak akan menjual bunga ini," Elise memotong cepat kalimat Adrian dengan senyum simpul, namun tegas. "Bagaimana kalau aku menawarkan harga yang tinggi untuk bunga ini?" Adrian menaikkan alisnya sebelah. "Meskipun tuan menawarkan bumi beserta seluruh isinya juga, saya tetap tidak akan menjual bunga ini," kekeh Elise. ‘Berarti bunga ini begitu berharga,’ batin Adrian dalam diam, melirik sekilas pada wajah cantik dan lembut di depannya itu. Tiba-tiba. "Hey Elise! mengapa kau sebodoh itu hah!? Jika ada yang sanggup membayar mahal untuk bunga jelekmu itu, kenapa tidak kamu jual saja?!" ucap satu suara cempreng. Saat menoleh, seorang gadis yang mungkin saja seusia Elise sedang berjalan dengan sombongnya menghampiri Adrian dan Elise. Dia adalah Grace Rose. "Kak Grace, aku tidak akan menjual bunga itu karena itu satu-satunya peninggalan mama buat aku," jawab Elise cepat. "Tuan, berapakah harga yang sanggup tuan bayar untuk satu pot bunga ini?" tanya Grace pada Adrian tanpa basa-basi. "Bagaimana kalau aku menawarkan dengan harga lima puluh ribu Dolar Amerika?" tanya Adrian dengan wajah yang masih terlihat tenang. "Baik. Tuan ambil saja bunga ini beserta potnya dan bayar uangnya sekarang juga," ucap Grace sambil menadahkan telapak tangannya dengan senyum kepuasan tercetak di wajah cantiknya. "Kak Grace! Aku tidak akan menjual bunga ini!" pekik Elise dengan amarah yang masih tertahan. "Bodo amat Elise! Kau tidak mau menjualnya maka aku yang akan menjual bunga ini," ujar Grace sambil mendorong tubuh Elise hampir saja membuat gadis itu terjerembab. "Tolong tuan, saya tidak mau menjual bunga itu," rayu Elise pada Adrian sambil menangkupkan kedua belah telapak tangannya, memohon dengan wajah yang sudah basah oleh air mata. Grace mencengkram kasar rahang Elise dan memaksa gadis itu untuk menatap padanya. "Jika sampai bunga itu gagal terjual, maka kau yang akan aku jual Elise! Mungkin dengan menjual dirimu aku bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi," gumam Grace dengan kilat kebencian yang jelas terpancar dari netra hazel miliknya. "Mohon maaf, nona!" Mendengar panggilan itu, Grace melepas kasar cengkramannya pada rahang Elise dan kembali menatap Adrian. "Bagaimana tuan? Apakah tuan jadi membeli bunga itu?" tanya Grace, langsung saja berubah menjadi perempuan yang ramah dan bersuara lunak. "Simon, serahkan uang itu kepada nona Grace," perintah Adrian pada seorang pria berjas yang baru saja datang bersama koper kecil. "Nona bisa menghitung uangnya. Jika kurang, nona bisa pergi ke kantor 'Quantum Dynamics' dan minta sisa yang kurang dari asisten pribadi saya, Simon Gerd," ujarnya, tetap mempertahankan ekspresi yang sama. "Qu-Quantum Dynamics! Ja-jadi tuan ini adalah-" Grace tidak bisa melanjutkan bicara, saking kagetnya mendengar nama perusahaan yang sudah tidak asing lagi di kota San Fransisco itu. Sebuah perusahaan produsen pesawat terbang yang terkemuka, dan salah satu yang terkemuka di dunia. "Adrian Frost, CEO Quantum Dynamics," ucap Adrian kemudian berlalu pergi begitu saja dari sana, setelah melirik sekilas pada Elise yang masih tergugu. Setelah kepergian Adrian. "Dasar bodoh! Ibumu sudah mati! Apakah kamu berpikir dengan merawat bunga jelek itu dengan baik dan penuh kasih sayang, bisa menghidupkan kembali ibumu, hah!?" sarkas Grace menatap sinis pada Elise. Elise juga membalas tatapan tajam Grace, "Ibuku mati karena kalian terus menekannya, membuatnya depresi, dan pergi meninggalkanku selamanya!" teriak Elise histeris, kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuhnya. "Kalian telah merampas ayah dan segalanya yang menjadi hak ibuku. Dan sekarang, satu-satunya yang dia miliki, kalian jual dengan paksa. Kalian binatang!" tambah Elise, melepaskan amarahnya. Namun, alih-alih marah, Grace malah tertawa terbahak-bahak sambil memeluk erat koper yang berisi uang lima puluh ribu dolar dari Adrian tadi. "Hey Elise! Dengan uang ini, aku akan menggelar pesta. Aku akan membeli perhiasan dan pakaian bermerek. Jadi malam ini, kau yang akan menggantikan shift-ku di Nebula Nightclub!" ucap Grace seenaknya sambil memberikan perintah pada Elise. "Aku tidak mau!" tolak Elise sambil berbalik dan masuk kembali ke dalam toko bunganya. "Kalau kau tidak mau, maka aku akan menyewa para preman pasar untuk menghancurkan toko bungamu ini," ancam Grace sambil tersenyum puas. Tak peduli dengan ancaman Grace barusan, Elise terus melangkah masuk ke dalam toko bunga sambil menghapus kasar sudut mata menggunakan punggung tangannya. ... "Tuan, apakah bunga ini senilai lima puluh ribu dolar?" tanya Simon pada majikannya, sambil menatap tidak percaya pada pot bunga yang diletakkan di samping tempat duduk pengemudi. "Tentu saja tidak, Simon." jawab Adrian cepat. "Lalu mengapa tuan mengeluarkan dana sebanyak itu, jika tidak sebanding?" tanya Simon, bingung dengan tindakan tuannya. Adrian tersenyum penuh arti, "Gadis itu."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
204.7K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
145.7K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.7K
bc

TERNODA

read
190.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook