PART 6

1488 Words
*** ~ 'Cantik' Daren membatin, tanpa sadar, ia mengakui akan kecantikan yang dimiliki Khesya. "Sini sayang, duduk di samping Mommy" ucap Jasmine sumringah menyambut Khesya. Sementara Damian dan juga Daren hanya diam menatap Jasmine yang sangat bahagia dengan kehadiran Khesya. Jasmine kembali buka suara. "Anak Mommy habis mandi tambah cantik ya, Dad,.?" ucap Jasmine sambil melirik sang suami yang tersenyum ke arah nya. Damian mengangguk setuju. "Yeah, tentu Hun, anak Dad dan Mom memang sangat cantik sekali" sambut Damian dengan senyuman hangatnya menatap Khesya Sedangkan Khesya sendiri, jangan tanyakan lagi, bagaimana kondisinya saat ini. Wajah cantiknya sudah memerah bak kepiting rebus. Ia sangat malu sekali, menurutnya wanita dan pria paruh baya itu sungguh berlebihan, pikir Khesya. Dia hanya bisa berdiam diri, duduk dengan senyum manis nya. Sementara Jasmine, wanita paruh baya itu masih setia dengan senyum bahagia di wajahnya. Ia sangat bahagia dengan kehadiran Khesya yang seakan menambah warna baru dalam keluarganya. Mengingat ia belum mengenalkan putranya pada gadis cantik itu, ia kembali membuka suaranya. "Daren,.? Kenalkan, ini Khesya, calon istri kamu sayang" ucapnya dengan binar bahagia. Daren diam mendengarkan. Tanpa mendengar pernyataan sang Mommy, Daren sudah bisa menebak jika memang gadis itu adalah calon istrinya. "Dia sangat cantik bukan? Pilihan Mommy tidak pernah salah" ucapnya membanggakan diri. Sedangkan Khesya dan Daren mereka saling menatap dalam diam, seakan mereka sedang merekam garis wajah masing-masing dalam memori mereka. Daren tak munafik, ia mengakui kecantikan gadis itu. Namun sayang sekali, bahkan sampai saat ini, satu-satunya wanita yang sangat ia cintai hanyalah Shalom. Wanitanya! Setelah sepersekian detik, Daren pun merespon ucapan sang Mommy. "Oh, hay" sambil mengulurkan tangannya pada Khesya "Daren,.! Panggil saja Daren" ucapnya memperkenalkan diri dengan nada dingin dan datar. ‘Ya Tuhan, apa dia marah karena tau, kalau aku ini adalah calon istri dadakannya ya,.?’ Khesya membatin. Ia mulai tak enak hati pada pria yang saat ini berstatus calon suaminya. Mendengar suara datar sang putra sontak membuat Jasmine mendelik tidak suka pada Daren, namun Daren seakan buta, tak menghiraukan peringatan dari sang Mommy. Ia tetap dengan wajah dinginnya. Khesya yang melihat keadaan mulai tak mengenakan, ia pun dengan segera menyambut tangan besar Daren dan turut memperkenalkan diri. "Nama ku Khesya, Kak" jawabnya sopan. Dan dia kembali melepaskan tautan tangannya dengan Daren. Sementara Jasmine dan Damian mereka tersenyum bahagia. Damian dan Jasmine sepemikiran, jika mereka akan sangat cocok sekali. Cantik dan Tampan. Sungguh sempurna! Bahkan saat, pikiran Jasmine sudah kemana-mana, menghayal akan rupa cucu-cucunya kelak. Ia tersenyum geli dengan pikirannya sendiri. Beberapa saat, Daren diam-diam terus mengamati garis wajah Khesya, Ia masih betah dengan pengakuannya hatinya beberapa saat lalu akan kecantikan yang dimiliki oleh gadis itu.Persis seperti apa yang dikatakan sang Mommy. Ia tak menampiknya sama sekali. Namun sangat disayangkan, bahkan kecantikan yang dimiliki oleh gadis itu, tak dapat menggeser sedikit pun nama Shalom dihatinya. Wajah wanita yang sangat dicintainya selalu selalu memenuhi pikirannya. Apa lagi saat ini, ia masih sempat memikirkan kekasihnya. Akan bagaimana reaksi wanita itu jika tau kalau saat ini ia sudah tinggal satu atap dengan calon istrinya. Hahh ... Entahlah, saat ini ia sangat pusing dengan takdir hidupnya. Semuanya hancur berantakan. Tuhan seakan tak memberinya kesempatan untuk bahagia dengan wanita pilihannya. Daren merasa jika ini tak cukup adil untuknya. Ingin sekali ia menyiksa Khesya dalam pernikahan mereka kelak. Namun ia kembali mengingat bagaimana ceritanya, gadis itu bisa sampai menjadi calon istrinya. Sangat tidak mungkin, jika Daren akan melakukan hal tersebut. Selain fakta jika Khesya adalah putri dari wanita yang sudah menyelamatkan sang Mommy dari maut, ia pun tak akan sanggup mengecewakan wanita paruh baya yang sangat ia sayangi itu. Beberapa saat kemudian, Jasmine pun kembali membuka suaranya yang membuat lamunan Daren, buyar seketika. "Baiklah, sekarang kita makan malam dulu, nanti setelahnya, kita akan membahas tanggal pernikahan kalian, ayo sayang" ucap Jasmine sambil memeluk hangat Khesya. Khesya hanya bisa mengangguk dan menurut. Yah, Khesya sudah tahu kalau ia akan dijodohkan dengan Daren. Jasmine dan Damian mengutarakan niat baik mereka beberapa hari yang lalu. Mereka menjelaskan pada Khesya kalau ini demi kebaikannya. Selain ini adalah amanah terakhir dari mendiang sang Ibundanya, mereka juga menceritakan bahwa ini adalah salah satu impian mendiang sang Ayahnya, Arya Sagara. Damian menceritakan pada Khesya, bahwa dulu ketika ia baru lahir dan berusia 3 bulan, orang tua mereka sudah menjodohkan mereka. Namun karena Arya yang memboyong istri dan putrinya untuk menetap di New York, membuat Damian sulit berkomunikasi dengan sahabatnya itu. Ia sampai tak tau jika kesulitan menimpa keluarga sahabatnya. Sampai dengan kejadian kecelakaan yang dialami Maria pun, mempertemukan mereka kembali, walau tanpa sang sahabat yang sudah lebih dulu pergi. Arya Sagara. Sungguh, Damian sangat menyesali itu, pikirnya. Khesya pun sebenarnya ingin menolak karena ia belum siap untuk menikah,lagi pula ia tak mengenal Daren dan tak juga mencintai pria itu. Namun lagi-lagi Jasmine memberi pengertian pada Khesya, sehingga Khesya tak kuasa menolak, terlebih ia tak tega melihat wajah Jasmine yang seakan sangat memohon padanya. Akhirnya, ia pun mengangguk setuju dan membuat keputusan tanpa memikirkan akan bagaimana nasibnya kedepan dengan pernikahan yang seperti ini. Sesampainya dimejakan, Jasmine dengan antusias menata berbagai macam menu ke dalam piring Khesya. Sementara gadis itu, ia menatap takjub dengan makanan yang tersaji di depannya. Entah kapan Khesya terakhir kali menikmati makan lezat seperti ini dengan Ibunya. Selama ini ia dan Ibunya hanya bisa makan seadanya, namun tetap menikmati dengan penuh syukur. “Ayo sayang, jangan dilihat terus. Dimakan, hmm? Biar putri Mom bisa cubby” Khesya yang mendengar penuturan Jasmine, sontak terkekeh. Wanita paruh baya ini sungguh lucu sekali, pikir Khesya. Sementara Damian dan juga Daren, mereka hanya diam dan mulai menikmati makan malam mereka dengan khidmat. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih tiga puluh menit, kini mereka pun telah selesai dengan acara makan malamnya dan kembali duduk di ruang keluarga. Damian dan juga Jasmine mulai serius untuk membahas mengenai pernikahan dua orang yang saling mendiamkan sejak tadi itu. Mereka membahas konsep seperti apa yang diinginkan oleh calon menantu mereka itu. Sedangkan Daren, ia hanya diam tanpa berniat sedikitpun mengeluarkan suara atau bahkan saran serta keinginannya akan pernikahannya itu. Menurutnya itu bukanlah suatu hal yang penting untuk harus ia urus. Daren sudah menyerahkan sepenuhnya pada sang Mommy. Saat ini ia sungguh pusing, pikirannya berkecamuk membayangkan wajah sedih dan terluka wanita yang sangat ia cintai setelah mengetahui semua ini. Menit telah berlalu, dan acara meeting ala-ala mereka pun selesai. Bahkan sudah memutuskan tanggal pernikahan Daren dan Khesya, satu bulan dari sekarang. Sebenarnya keputusan itu murni dari Jasmine juga Damian, karena Daren dan Khesya hanya diam mendengarkan sang Mommy dan Daddy mereka yang terlalu heboh dan berlebihan. Setelah selesai, mereka pun kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena malam sudah larut. ... Kamar Khesya... Khesya duduk diatas king sizenya, matanya memerah dan kembali mengeluarkan buliran bening dari sana, ia menangis. Ia bahkan tak pernah berpikir jika ia akan menikah secepat ini, terlebih ia akan dinikahi oleh pria yang baru saja ia kenal. Ia mulai memikirkan, akan seperti apa pernikahan yang akan ia jalani sebentar lagi. Apa ia akan bahagia atau malah sebaliknya. Ingin rasanya Khesya menolak, namun sungguh ia tak enak hati terhadap Jasmine yang sudah sangat berbaik hati mau menampungnya. Selain itu, ia juga mengingat cerita mereka, akan keinginan terbesar sang Ayahnya. Ingin ia menjadi bagian dari Margatama. Sungguh ini sangatlah rumit menurut Khesya. Ketika pertama kali ia mengetahui jika ia akan dijodohkan, ia masih bisa bersikap biasa saja. Namun, ketika ia bertemu langsung dengan calon suaminya. Rasa takut, gugup hinggap begitu saja dihatinya. Serta pikiran-pikiran buruk seakan datang begitu saja dalam pikirannya. Khesya mengakui, jika Daren adalah pria yang sangat tampan. Memiliki tubuh atletis, hidung mancung, rahang yang tegas, serta bulu mata lentiknya. Namun bukan itu yang jadi permasalahannya. Disini, mereka sama-sama tak saling mencintai, terlebih ia melihat sikap dingin yang ditunjukkan pria itu padanya, membuat ia sedikit takut. Namun apa yang bisa ia perbuat selain pasrah? Dadanya sangat sesak sekali, ia mulai mendongakkan wajahnya dan bergumam pilu. "Bu, andai saja Ibu disini, pasti saat ini Khesya masih bisa tersenyum bahagia bu" "Khesya takut Bu, takut memulai kehidupan baru Khesya. Khesya harus gimana Bu,.? gumamnya serak "Apa yang harus Khesya lakukan Bu? Apa Khesya nyusul ibu aja, biar kita bisa sama-sama disana,.? Khesya gak kuat Bu. Khesya takut, hiks " ucapnya dengan isak tangis yang semakin pilu. Deg! ... Residence Apartemen,. Malam semakin larut dan saat dimana semua orang mulai mengistirahatkan tubuh lelah mereka. Namun tidak untuk dua insan yang beberapa menit yang lalu, memadu kasih dan meraih kenikmatan satu sama lain. Kamar bernuansa putih dengan king size di dalamnya yang tak lagi berbentuk. Dimana pada awalnya, sprei terpasang rapi, kini sudah menjadi satu akibat pergulatan panas antara dua anak manusia diatasnya. Keduanya sudah tak lagi peduli keadaan sekitar, kenikmatan yang mereka rasakan terlalu berharga untuk mereka lewatkan. Waktu dan saat-saat seperti ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh pria yang sedang memeluk posesif seorang wanita yang sudah dalam keadaan polos disana. Ia terus mengecup penuh cinta, puncak kepala wanitanya. Dan kemudian ia bergumam dengan suara seraknya. "I love you, Baby,." ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD