Pov Dion “Hallo, Bos! Baru saja polisi keluar dari rumah Non Dewi. Sepertinya Beliau sudah digiring ke mobil polisi!” Suara Panji---orang yang sudah lama menjadi tangan kananku melaporkan dengan jelas. “Oke, makasih ya, Bang!” Begitulah sebutanku pada lelaki asal Palembang tersebut. Aku menutup panggilan. Lantas kusandarkan tubuh pada dinding apartemen milik Papa di mana Ayu masih terlelap. Harum yang tadi kuminta panji jemput tak bisa datang. Bingung, canggung, itulah yang aku rasakan sekarang. Dia masih terbungkus seprai seperti ketika tadi aku menolongnya. Sementara itu, pakaiannya kutumpuk di tepi tempat tidurnya. Gak ada keberanian untukku memakaikan set pakaian itu pada badannya. Yuu, please cepetan bangun! Duh, kok tidurnya pules banget, sih! Waktu sudah menunjukkan pukul t