Bab 44

1670 Words

Pov Faqih Aku baru saja masuk ke halaman rumah yang luas ini. Bu Lani menelpon meminta bertemu. Menerima ajakan kerja sama darinya bukan tanpa alasan. Melihat betapa dia tak suka dengan keberadaan Ayu, membuatku yang awalnya sudah ikhlas akan desas-desus kedekatan mereka, merasa gamang untuk melepasnya pada Dion. Ya, memang sepertinya gak fair. Aku bersaing dengan Dion---muridku sendiri, tetapi kelambanan sikapnya membuat Ayu benar-benar ada di dalam masalah. Bagaimana bisa dia pergi ke luar negeri ketika Ayu, jelas-jelas tengah membutuhkan kehadiran dia. “Silakan duduk, Pak Faqih. Senang rasanya berkenalan dengan Anda.” Bu Lani tersenyum dan mempersilakanku duduk. “Terima kasih, Bu Lani.” Aku mengambil tempat dan duduk pada sofa single yang ada di sana. “Gimana perkembangan hubun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD