Bab 30

1338 Words

Pov Dewi Astagaaa? Tadi aku bilang Mama jatuh dari tangga dan mau ke rumah sakit. Jangan-jangan Tante Lani menelpon Mama atau jangan-jangan dia ke rumah. Mampus aku kalau kayak gini. “Jadi sekarang gini-” “Bentar!” Aku menyela ucapan Mirna. Lekas aku mengusap layar gawai dan menelpon Mama. Otakku sudah panas saat ini gak bisa mikir. Hanya ingin memastikan apakah Tante Lani hanya menelpon Mama atau ke rumah? Dering panggilan tak diangkat-angkat. Kadang Mama tuh suka gini. Seolah-olah dirinya penting. Barulah pada panggilan ketiga kudengar suara Mama dari seberang telepon. “Kamu di mana, Wi! Pulang sekarang! Mama mau bicara!” Suaranya beberapa oktaf lebih tinggi dari pada biasa. Aku menelan saliva. Sudah kebayang wajah Mama kalau lagi marah. Dia memang memberiku kebebasan, tetapi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD