"Sekian untuk hari ini" Ucap dosen yang ada didepan mereka, kini para mahasiswa yang berada dikelas yang sama dengan Aeris segera membereskan barang mereka untuk segera keluar ruangan, entah mereka memiliki jadwal kelas lain diruangan yang berbeda atau mereka menuju tempat lain karena tidak memiliki jadwal lahi.
"Lo diluan aja ke lab, gue mau ambil kelinci" Ucap laswon pada Aeris
"Kelinci? ohh. untuk praktek" tebak Aeris karena setelah ini mereka akan ke lab sesuai kesepakatan
"Iya"
"Gue aja, gue yang mau diajarin biar gue yang ambil"
"Gue juga ada keperluan kesana, makanya sekaligus gue yang ambilkan, lo langsung ke lab aja"
Melihat Lawson yang bersikeras untuk pergi sendirian untuk mengambil kelinci percobaan untuk prakteknya, Aeris tidak menjawab apapun lagi ketika laki laki itu pergi mendahuluinya dan meninggalkannya yang masih duduk dimeja. Semua orang sudah bergegas keluar dan ia pun segera beranjak untuk keluar, namun ia melihat seorang perempuan yang melihatnya seakan mereka saling kenal, Aeris membalas kontak mata itu dengan cara menelurusi penampilan perempuan itu dari atas hingga keujung kakinya untuk mencoba mengingat siapa orang tersebut.
"Perasaan gue gak kenal dia deh, ngapain dia ngelihatin gue?" batin Aeris yang belum menghentikan langkahnya
"Wow, orang baru yah" Ucap perempuan itu ketika benar benar berdekatan dan sama sama hendak keluar dari pintu
Aeris tidak tahu kalau perempuan itu berbicara dengannya dan terus berjalan, hingga mereka berdua berhasil keluar dan tiba tiba sebuah tangan mendarat dibahunya dan memberhentikan langkahnya. Aeris berbalik dan menemukan orang yang sama kini berada dibelakangnya
"Kenapa?" ucap Aeris bingung
Perempuan itu menatap manik mata Aeris seolah mencari tahu sesuatu disana
"Orang baru?" Ucapnya
"Gak, gue udah lama kuliah disini lagian mahasiswa baru mana ada mata kuliah ini"
Perempuan itu memayunkan bibirnya, seakan menemukan sebuah kesimpulan dari jawaban Aeris, dan ia masih terus memperhatikan Aeris
"Oh ya? perasaan gue lo orang baru deh, mungkin.... lo gak sadar? By the way gue Eyota" ucap perempuan itu mengulurkan tangannya, Aeris tidak tahu apa yang sedang dibicarakan perempuan didepannya ini, tapi ia masih bisa mendengar perempuan itu memperkenalkan diri
"Aeris" Ucapnya menerima uluran tangan Eyota dan mereka berjabat tangan untuk beberapa saat
"Kayaknya kita bakalan sering jumpa" ucap Eyota
"Hah?"
"Sebelumnya gue gak pernah ngelihat lo, mungkin kita masih punya kode kelas yang sama"
Setelah mengatakan itu Eyota segera pergi dari hadapan Aeris
"Tangannya hangat banget, dia lagi demam?" Batin Aeris yang masih mengingat suhu tangan Eyota yang sangat terasa hangat
Pertemuannya dengan Eyota tidak menjadi hal yang ganjal bagi Aeris, ia memang tidak memiliki teman akrab dikampusnya karena ia hanya memiliki Vulia sebagai sahabatnya. Namun ia sempat berkenalan dengan beberapa orang yang akhirnya hanya sebatas kenalan teman sesama program Pendidikan. Kini Aeris melanjutkan langkahnya menuju lab, Ia membuka pintu laboraturium yang sepertinya masih kosong.
"Hari ini gak ada praktek?" batin Aeris, ia melihat ruangan lab masih bersih seperti belum pernah digunakan untuk hari ini
Dengan segera Aeris membuka salah satu bukunya untuk melihat beberapa catatan kecil yang ia buat sembari menunggu kedatangan Lawson. Ia juga sudah memakai pakaian jas kedokterannya yang wajib dipakai ketika memasuki lab, sarung tangan, masker dan beberapa hal lainnya
Ceklek
"Lo-"
suara pintu yang tadinya terdengar membuat Aeris mengira kalau Lawson sudah kembali, tapi ia justru melihat laki laki lain disana
"Owh, halo" ucap laki laki itu yang juga tidak menyangka akan menemukan orang lain didalam lab
"Hai, emm. lo ada urusan apa?" ucap Aeris
"Ohh, gue ada kerjaan bentar disini, lo siapa?"
"Gue Aeris, gue mau menyusul laporan praktek disini, kebetulan yang mau mengulang pelajaran ke gue masih pergi"
"Oh.... Kenalin gue Dexter, tapi perasaan gue gak pernah ngelihat lo di HiMa" (Himpunan Mahasiswa)
"Gue gak gabung" ucap Aeris, memang sejak awal ia menjadi mahasiswa baru dia tidak memiliki ketertarikan untuk bergabung dalam organisasi kemahasiswaan apapun, ia bahlan tidak ikut berkumpul dengan himpunan mahasiswa kedokteran hewan seperti yang lainnya, itu salah satu sebabnya ia tidak banyak mengenal orang dan tidak banyak dikenal
"Pantesan, soalnya gue hafal semua anak HiMa, kenapa lo gak gabung" ucap Dexter, ia mulai mengerjakan hal lain yang memang menjadi tujuannya datang ke lab, Aeris tidak tahu jelas apa yang ia lakukan tapi laki laki itu seperti sedang memeriksa bahan tertentu
"Gue.... rasa malas aja orangnya" ucap Aeris membuat Dexter tertawa
Ketika mereka asik berbicara, orang yang ditunggu akhirnya datang. Lawson masuk membawa seekor kelinci digendongannya.
"Kenapa gak bawa keranjang pet?" heran Aeris, laki laki itu memilih menggendong kelinci itu ketimbang membawa tas peliharaan
"Lagi gak ada, nih pegang" ucap Lawson memberikan kelinci itu pada Aeris, Lawson yang segera mempersiapkan alat praktek menyadari keberadaan Dexter, bahkan saat ia masuk ia sudah tahu ada orang lain selain Aeris didalam. Mereka saling melihat satu sama lain seperti orang yang saling kenal namun tidak menyapa
"Oh itu Dexter, dia ada keperluan sebentar" ucap Aeris yang menyadari mereka saling lihat, Aeris menjelaskan itu karena mengira kalau Lawson menyangka Aeris yang membawa Dexter kesana.
Dexter tersenyum melihat Aeris yang menjelaskan keberadaannya namun Lawson tidak menanggapi apapun
"Kita bakalan memebdah" ucap Lawson sambal memasang sarung tangannya, Aeris mengangguk mengerti namun Lawson terlihat melirik pada Dexter
"Gue aman" Ucap Dexter tanpa mengalihkan perhatiannya dai pekerjaannya, Aeris yang melihat interaksi yang terlihat seperti telepati itu hanya kebingunagn, entah hubungan apa yanga da antara dua laki laki itu. Setelah itu Lawson terlihat tidak memperdulikan Dexter lagi, ia mulai menjelaskan pelajaran yang dilewati oleh Aeris dan mereka juga mulai membius kelinci mereka untuk segera melakukan praktek.
Waktupun berlalu begitu saja, mereka bertiga menghabiskan waktu yang lumayan lama di lab namun pada pertengahan waktu Dexter terlebij dahulu pergi dari sana tanpa pamit karena takut menggangu aktifitas Aeris dan Lawson.
"Sudah, itu aja hari ini. Lo silahkan buat laporannya, gue bakalan bilang ke dosen lo udah praktek" ucap Lawson, Aeris mengangguk paham dan mengecek ponselnya untuk memastikan foto prakeknya sudah ada disana sesuai yang ia butuhkan
"Gue bakal antar kelinci ini lagi" ucap Lawson, mereka menggunakan kelinci yang memang sakit untuk diobati
"Ehm, gue aja, Lo udah banyak bantu" ucap Aeris, kelinci yang mereka pakai sudah dalam kondisi baik baik saja dan dimasukkan kedalam keranjang piaraan yang ada agar kelincinya tidak kesakitan untuk dipegang selama perjalanan ketempat semulanya
Aeris segera berkemas agar keluar bersamaan dengan Lawson. Mereka segera keluar dari sana dan berjalan bersamaan, Lawson hanya diam tidak mengucapkan apapun, Aeris yang menyadari mereka sedikit canggung meilirik pada Lawson, ia merasa jenis jenis aura aneh yang sering ia rasakan juga ada pada Lawson
"Eh, Lo... mahasiswa andalan pak dosen yah?" ucap Aeris basa basi
"kenapa lo nanya itu?"
"Soalnya lo yang dipercayai untuk ngajarin gue berarti karena lo termasuk orang yang pintar dan memahami dengan baik"
Lawson mengangguk menyetujui pendapat Aeris
"Kenapa lo ngambil FKH?" ucap Aeris lagi
Lawson diam sebentar untuk memikirkan alasannya dan dia justru terfikir untuk menanyakan pertanyaan yang sama pada Aeris
"Lo sendiri?"
"Gue? Hmm.... gak ada alasan spesial sih"
mereka akhirnya sampai ditempat tujuan Aeris dan mereka berpisah disana
____________________________________
Pada akhirnya siang berlalu dengan cepat begitu saja, dan Aeris menghabiskan kesehariannya dikampus, ia memiliki jadwal malam sehingga lagi lagi ia akan pulang malam kali ini. Perkerjaannya sudah selesai dan Aeris segera menuju parkiran tempat mobilnya berada.
Diposisi yang berbeda ditempat yang sama kini seorang perempuan sedang berada dibalik gedung berdiri menatap Aeris dari tempat yang lumayan jauh, meskipun jarak mereka sangat jauh perempuan itu bisa melihat Aeris dengan jelas dengan kemampuan penglihatannya yang luar biasa.
"Masih ada ternyata" Ucapnya tersenyum smirk, seakan dia mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh orang lain
Dari tempatnya ia terus mengamati Aeris yang sudah memasuki mobilnya dan pergi dari sana, perempuan itu keluar dari persembunyiannya dengan berjalan santai namun mengikuti Aeris yang menggunakan kendaraan. Langkah kakinya tidak akan bisa mengimbangi kecepatan mobil Aeris, namun dalam sekejap kini ia sudah tidak memijak tanah lagi
Dengann kecepatan yang hamper tak kasat mata, kini perempuan itu berhalan dari satu titik ke titik lain untuk mengikuti Aeris, ia mengambil jalur gelap yang akan membuatnya tidak mudah terlihat oleh siapapun. Jarak dari kampus engan tempat tinggal Aeris lumayan jauh dan ia harus menunggu waktu lumayan lama untuk mengikuti Aeris yang kini pergerakannya lebih lambat ketimbang dirinya. disetiap persinggahannya ia juga mengamati sekitarnya untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.
Drap
Pada akhirnya setelah mengikuti Aeris dalam beberapa lama ia sudah berada didepan apartemen tempat Aeris baru saja masuk kedalam basement. Perempuan itu segera berjalan untuk mengikuti kedalam basement namun ia menyadari kehadiran orang lain yang datang untuknya. Dengan segera ia berbalik untuk melihat orang tersebut
"Ohh. ternyata Lo" ucap Laki laki yang baru saja menghampirinya
"Ngapain lo disini?" ucap perempuan itu
"Justru gue yang bertanya, lo ngapain disini? gue tinggal disini dan kebetulan saat mau pulang gue bisa ngelihat lo lompat dari atas satu gedung ke gedung lain, ternyata lo berakhir disini" ucap Dexter
"Lo tinggal disini? berarti Lo...."
"Lo ngejar dia?" ucap Dexter menebak dan dijawab dengan anggukan
"Gue juga belum tahu, selama ini dia gak kelihatan sama gue, semua penghuni yang sama dengan kita digedung ini udah gue kenali, setidaknya gue udah tahu siapa aja dan jenis apa aja, dia bukan orang baru setelah gue cari tahu, tapi memang gue baru tahu ada dia disini" jelas Dexter
"Jadi... dia orang baru? gimana bisa?" ucap perempuan itu lagi, orang baru yang ia maksud adalah orang yang baru saja menjadi bagian kaum mereka yaitu kaum immortal
"Lelia, seharusnya lo juga gak perlu mencari tahu, dia bahkan gak kenal dan gak menyadari dirinya sendiri" jelas Dexter, perempuan yang ada dihadapannya ini bernama Lelia dan ia adalah seorang werewolf yang disebut juga Lycan.
"Dia gak sadar?" Beo Lelia
"uh huh"
"Hmm, menurut gue dia bakalan sadar bentar lagi" ucap Lelia
"Tapi kenapa lo ngikutin dia banget?"
"Dia unik, auranya, gue bisa mencium bau sihirnya dengan jelas" Ucapnya, werewolf memiliki penciuman yang lebih tajam disbanding makhluk jenias lain
"Kalau gitu pergi dulu, dan kayaknya kita bakalan serig jumpa"
"Kenapa?"
"Gue tertarik pindah kesini, banyak teman" ucap Lelia dan segera pergi melesat dengan cepat, Dexter yang seorang wticher hanya bisa melihat kepergiannya yang tiba tiba, Werewolf menggunakan kekuatannya yang bisa bergerak cepat untuk pergi dan berpindah tempat dengan cepat begitu juga dengan vampire, namun wizard hanya menggunakan sihir mereka untuk berpindah tempat, dan mereka harus melatih kemampuan mereka itu untuk mampu berpindah dengan jarak yang semakin jauh.