Mobil tersebut melaju lambat di tengah-tengah kemacetan jalan ibu kota. Musik bergaung lemah untuk merilekskan benak para penumpang dari jenuhnya perjalanan yang begitu alot. Sementara, tidak ada obrolan yang tercipta selama beberapa saat, sejak mobil meninggalkan area tempat syuting hingga terjebak di jalan besar yang padat. "Kita antar Mbak Pevita aja dulu kali, ya? Takutnya kemaleman nanti, macet begini." Intan menginterupsi keheningan di dalam ruangan sempit tersebut. Pevita yang sejak tadi sibuk memusatkan atensi pada pria yang tengah mengemudi di sisinya terpaksa harus melepaskan sejenak tatapannya dari lelaki itu, untuk menoleh ke belakang. "Eh? Nggak usah. Saya bisa ikut kalian dulu ke toko buku dan antar kamu pulang. Saya punya beberapa hal yang ingin dibicarakan berdua dengan G