25. Tamu Tak Beradab

1461 Words

Pevita tersenyum saat akhirnya dia mampu membujuk Gara untuk mengantarkannya pulang. Berbagai alasan sudah dia lontarkan, berakting rapuh dan lemah. Oh, Tuhan! Itu sangat menggelikan. Pevita malu sendiri dibuatnya, tetapi tetap menikmati hasil dari berakting memalukan itu. "So, kamu nggak berniat untuk mencari ibu untuk Thalia?" Pevita membuka percakapan untuk mengisi waktu selama perjalanan mereka. "Dia punya ibu," Gara menjawab tanpa mengalihkan atensinya dari jalanan. "Tapi dia sudah meninggal," dalih Pevita, membuat Gara kini menoleh padanya. "Bukannya begitu? Atau aku salah?" katanya, berpura-pura polos. "Nggak ada yang bisa menggantikan ibunya Thalia." Datar, Gara menjawab. Pevita tersenyum miring mendengar itu. "Ada. Banyak, tapi kamu yang nggak memberi mereka kesempatan," jawa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD