"Ayah saya tinggal di San Francisco, Sir." Kailen mengembangkan senyum ketika menjawab pertanyaan Adam. Benaknya membayangkan sosok Bryan yang sangat dia rindukan karena sudah lama tidak bertemu. "Bagaimana dengan ibumu?" tanya Adam lagi. Namun kali ini Kailen tidak langsung menjawab pertanyaan bosnya. Dia terdiam dengan pandangan tertunduk ketika membayangkan sosok mendiang ibunya. Hingga sikap Kailen yang tiba-tiba berubah menarik perhatian Adam membuat pria itu menoleh ke arahnya. Kailen langsung mendongakkan tatapannya. Dia memaksa kedua ujung bibirnya tertarik hingga membentuk senyuman tipis. Sedangkan Adam hanya menatap datar ke arah Kailen tanpa membalas sedikit pun senyum wanita itu. "Ada apa dengan ekspresi wajahmu?" "Maafkan saya, Sir," ucap Kailen seraya menganggukka