"Bagaimana ... kabarmu?" Wanita itu tersenyum tipis walaupun sesekali matanya menatap arah lain. Kegugupannya kembali muncul setelah sekian lama tidak melihat sosok pria yang tengah duduk di hadapannya saat ini. "Kabar saya ... sangat baik. Bagaimana dengan Anda?" Berbicara formal dengan pria itu sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Padahal statusnya saat ini bukanlah menjadi sekretaris. "Itu bagus." Ucapannya menggantung membuat Kailen menatap mata Adam. Kedengarannya Adam ingin melanjutkan ucapannya. "Aku ikut senang." "Terima kasih." Kailen membalasnya sembari tersenyum. Dia merasa aneh dengan percakapan tersebut. Rasanya sangat kaku dan sulit untuk dicairkan. Sedangkan Adam kembali diam dengan sorot mata yang terpaku pada sosok wanita yang sudah lama dia rindukan kehadiranny