53. Ranjang Pengantin Baru

1571 Words

Semua terjadi dengan begitu cepat. Pernikahan, pergantian status dan segalanya dia lakukan demi bisa tetap tinggal di kota yang sama dengan orang tuanya. Ya, tinggal di kota yang sama saja pun dia sudah bersyukur dan senang. Nas tidak mau menjadi anak yang benar-benar terusir dan dilarang mengunjungi orang tuanya yang sudah sepuh dan sakit-sakitan. Ia tidak ingin hidup dalam penyesalan lagi. Sudah cukup ia kehilangan calon bayi karena keacuhannya, ia tidak akan membiarkan dirinya menjadi anak egois dan mengabaikan kondisi orang tuanya yang sudah tidak muda lagi. Nas duduk termenung di permukaan ranjang pengantinnya. Ia merasa begitu lelah setelah seharian berjibaku dengan perang batin yang memenuhi seluruh hati dan pikirannya. Sebagian dirinya menentang pernikahan ini, sebagian lagi me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD