Play With Me

CHAPTER: 13

Aku pernah mengenal kata cinta

Tapi itu menyakitkan

Sekarang aku mengenal kata obsesi

Apa akan sama menyakitkan?

~Nevada Louisa Amara~

Seorang wanita cantik berjalan dengan anggunnya memasuki gedung mewah, tempat perayaan kehamilan dari pria yang menjadikannya simpanan. Gaun berwarna hitam dengan punggung terbuka dan setengah paha membuatnya terlihat seksi namun bukan murahan. Sepanjang kakinya melangkah, ia berusaha tetap tersenyum padahal ia tidak mengenal siapa pun di sini.

Tak sedikit para pria di pesta mengalihkan pandangannya pada Nevada yang terlihat bagai berlian bercahaya di pesta ini, sebenarnya Nevada risih namun ia berusaha terlihat percaya diri apalagi gaun setengah paha ini membuat kaki jenjangnya terekspos sempurna, ia berkali-kali berusaha menurunkannya walaupun hasilnya tetap sama, gaun itu tetap pendek.

"Kalau bukan karena ingin membuktikan pada Fiona bahwa aku lebih darinya, maka aku tak akan sudi memakai gaun ini dan datang ke pesta ini, lebih baik aku tidur saja di rumah."

"Mana wanita itu, dia bilang akan menungguku datang ke pesta ini, tapi melihat aku bahkan tak melihat batang hidungnya."

Nevada yang kesal tak berhenti menggerutu sepanjang jalan, ia menatap sekitar dan tak kunjung menemukan objek yang ia cari, siapa lagi kalau bukan Fiona. Bukannya bertemu Fiona, ia malah bertatap mata pada Darrel yang menatap dirinya dengan tatapan setajam elang apalagi saat tatapannya tertuju pada gaun sialan ini.

"Kabur Nevada, sebelum kau kena murka dari Darrel."

Nevada langsung berbalik badan saat melihat Darrel berjalan ke arahnya dan meninggalkan rekan kerjanya yang tadi berbincang-bincang dengannya. Nevada berusaha secepat mungkin berjalan karena ia tak mungkin lari dengan high heels 10 cm.

"Sial!"

Nevada berdecak kesal saat tangannya berhasil ditangkap oleh Darrel apalagi semua orang mulai menatap keduanya, namun Darrel seakan tak peduli langsung menarik Nevada keluar dari kerumunan pesta dan ke tempat yang lebih sepi untuk memarahi wanita ini.

Akhirnya keduanya berhenti di taman belakang gedung yang sepi dan gelap, Nevada merintih kesakitan karena pegangan tangan Darrel yang begitu kuat membuat pergelangan tangannya memerah dan kesakitan. Nevada pun langsung menghempaskan tangan pria itu dengan kasar lalu mengusap lembut pergelangan tangannya yang memerah sedangkan Darrel seakan tak peduli malah mulai membentak dirinya.

"Apa-apaan ini? Siapa yang memberimu izin untuk datang ke pesta ini?!"

"Istrimu."

Bukannya takut pada kemarahan Darrel, Nevada malah bersikap santai menjurus menantang pada Darrel membuat Darrel bertambah kesal apalagi mendengar jawaban singkat Nevada.

"Kau ini wanita cerdas, kau harusnya bisa berpikir selingkuhan mana yang datang di perayaan istri dari pria simpanannya?!"

"Astaga itu pertanyaan yang mudah, jawabannya adalah aku, Nevada Louisa."

"Kau ini?!"

Darrel berusaha menahan amarahnya saat mendengar jawaban enteng dan senyum tanpa rasa bersalah itu, Nevada sendiri memilih duduk di kursi taman lantaran pegal terus berdiri dengan high heels sialan ini.

"Lalu gaun ini, kenapa kau memakainya? Apa stok pakaianmu sudah habis sampai harus memakai gaun murahan ini, kau terlihat seperti p*****r dengan gaun ini!"

"Sejak aku menjadi simpanan dirimu, sejak saat itu aku sudah menjadi p*****r. Jadi aku tak akan sakit hati mendengar kata itu."

"Nevada aku serius!"

"Siapa yang bercanda? Aku pun serius, lagi pula aku berpikir untuk mencari stok pria di pesta ini, rekan bisnismu pasti sama kayanya denganmu."

Keduanya saling menatap tajam satu sama lain, Darrel yang sudah emosi dan marah menghadapi Nevada yang terlalu santai akhirnya menarik paksa wanita itu agar berdiri dan berhadapan dengannya. Baru saja ia ingin melayangkan tamparan di pipi Nevada namun terhenti saat taman yang tadinya sepi dan gelap menjadi terang dengan lampu yang terpasang di sekitar taman dan dari mana para tamu bisa datang ke taman ini.

Nevada dan Darrel menatap terkejut pada apa yang terjadi, tatapan menghina, menghujat, amarah terlihat jelas di mata para tamu wanita untuk keduanya namun berbeda dengan tatapan para pria yang menatap melecehkan sekaligus penuh nafsu apalagi mendengar pembicaraan keduanya mengenai Nevada yang merupakan simpanan dan melacur.

"Kalian lihat mereka, suami tercintaku dan simpanannya! w************n ini dengan teganya mengambil suami dari wanita yang sedang mengandung!"

Nevada dan Darrel menoleh ke belakang di mana Fiona sedang bertepuk tangan sambil menatap berkaca-kaca pada keduanya walaupun mereka tahu itu hanya air mata kepalsuan saja. Namun semua orang tertipu dengan hal itu dan langsung mencaci maki keduanya bahkan tak sedikit yang melempar batu kerikil yang ada di sekitar mereka terutama pada Nevada.

"Wanita p*****r!"

"Dasar tidak tahu malu!"

"Mati saja kau w************n!"

Darrel langsung sigap memeluk tubuh Nevada dalam pelukannya dengan erat, ia akan melindungi Nevada dari setiap orang yang hendak melukai atau melempar batu padanya. Nevada tak sedih apalagi menangis karena ia sudah kebal akan berbagai hinaan setelah bersama Darrel, namun semua berbeda saat ia melihat keluarganya yang hanya diam menyaksikan dirinya dihina semua orang tanpa peduli apalagi menolongnya.

"Kalian jahat, Nevada benci kalian."

Air mata menetes di pipi Nevada saat melihat Faira mengambil batu di tanah dan ikut melemparinya dengan batu, ia tak akan menangis dan tetap kuat jika orang lain memperlakukan dirinya dengan hina seperti Darrel yang menghinanya p*****r, Fiona sampai para tamu namun air matanya mengalir deras saat adiknya sendiri menghinanya dan keluarganya hanya. Kalimat yang pertama keluar dari bibir adiknya begitu menyesakkan dadanya, hingga memeluk Darrel dengan erat agar ia masih bisa bertahan dan berdiri tegap dengan berbagai hinaan ini.

"Wanita itu pantas dihina karena memang dia hina, dia menjual tubuhnya untuk uang!"

Fiona tersenyum miring, ia senang melihat w************n itu masuk ke dalam jebakannya dan pasti wanita itu begitu malu dan sedih, namun itu belum seberapa dengan apa yang dilakukan wanita itu padanya yaitu merebut Darrel darinya.

Tangerang, 27 Juni 2020