Perasaan Zalman

1041 Words

Selama di kantor, Zalman tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia mengaku bahwa akhir-akhir ini gagal fokus, terus mengingat wanita yang beberapa hari lalu dia temui. "Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?" gumam duda dua anak itu sambil mengusap wajahnya kasar. Soraya datang, bertanya apa yang membuat bosnya itu sampai terlihat melamun panjang. "Biar kutebak, ini soal perempuan bernama Ghina itu, Pak?" selarasnya dengan menyusun berkas. "Apa ini?" Zalman tidak membalas pertanyaan wanita itu, justru malah mengajukan pertanyaan baru saat berkas itu di mejanya dan dia memeriksanya satu persatu. "Saya merasa mual setiap kali harus dihadapkan dengan pekerjaan. Kenapa, ya?" candanya. "Ini semua dokumen yang membutuhkan tanda tangan Pak Zalman. Proposal kegiatan amal," jelas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD