FABIAN tidak percaya dengan pernyataan Aleta yang mengatakan bahwa ia selingkuh. “Ap-apa maksudmu?” “Aku tidak akan mengatakan dua kali. Sekarang kamu pergi dan janga―“ “Tunggu!” Aleta terdiam. "Jadi ka u menjauhiku karena mengira aku selingk―” “Mengira?” “Diam!” Aleta terdiam lagi. Fabian menghembuskan napasnya sejenak. “Jika aku berselingkuh, siapa wanita itu?” “Caroline?” Fabian melebarkan matanya. “Kau mengenalnya?” Aleta mengangguk. “Dia teman yang kuceritakan, apa kamu pikir aku tidak mengetahuinya? Wow, kamu hebat sekali Fabian Lachowski. Bagaimana jadinya jika aku tidak mengenal Caroline, pasti aku akan menjadi perempuan terbodoh di sepanjang masa.” “Aleta...” “Kenapa? Kamu terkejut bukan, selingkuhanmu ternyata teman baikku?” Fabian masih memandang Aleta dengan tata