Tiba di keesokan hari, Arka datangi rumah Neta lagi membawa serta uang hasil membobol celengan Aira. Dia akan laksanakan niatannya. Jujur, Arka merasa berat, tapi kebimbangan itu membebaninya sampai-sampai dia kalah dengan akal sehat. Fix, Arka mengajak Neta aborsi. Yang menolak dibonceng Arka, Neta, perempuan itu lebih sudi naik taksi ketimbang Arka bonceng naik motornya. Arka ikuti maunya Neta. Dia pun duduk di jok penumpang sebelah Netalia. Selama perjalanan mereka saling diam. Tapi sering Arka lirikkan tatapan, curi-curi pandang kepada Neta yang melongoskan wajah ke luar jendela. Setibanya di rumah sakit, selepas Arka bayar ongkos taksi, lalu Arka tatap wajah Neta sebelum kemudian pandangannya jatuh ke perut Neta yang masih rata. Ah, maaf . Arka menelan ludahnya kelat. Agaknya dia