Neta tersentak, dia berbalik, yang Arka tahan lengannya. Masih di pekarangan rumah Vira, masih ada Vira yang menatap tak suka kepada Neta. Hari itu Vira mendengar Arka berkata, “Makasih untuk selama ini, dan maaf nggak bisa nemenin kamu seterusnya. Vira, kita udahan, ya?” Tentu saja Vira menolak, tapi sekuat apa pun ketidakmauannya ada, sekuat apa pun Vira memeluk Arka, maka sekuat itu pula usaha Arka dalam melepaskannya. Vira benci melihat Arka yang mencegah Neta pergi. Saat di mana Neta berjalan dengan pandangan kosongnya, saat di mana Neta berpikir untuk lari sejauh mungkin, meski langkah yang dia pijaki di tanah teramat pelan tak bernyawa. Neta kehilangan asa. Hati pun benar mati rasa. Namun, Arka menghalau jalannya. Lelaki itu menarik lembut tangan Neta menuju motornya. Yang Ark