Menyusun

1016 Words
Rencana Bryan untuk terbang ke Los Angeles dari California tiba-tiba batal karena ia ingat jika hari ini adalah pertemuan kesekian dan perjanjian hubungan bisnis antara perusahaan miliknya dengan perusahaan lain dari luar negeri, itu artinya Luis pasti akan datang ke kantor baru mereka yang saat ini ada di California karena proyek itu tidak dikerjakan sendiri melainkan hasil keputusan dari kedua belah pihak. "Apakah hari ini kau jadi berangkat ke airport?" tanya Ellena saat ia lihat Bryan nampak bersiap-siap. "Seperti yang kau lihat, aku harus pergi sekarang juga karena aku sudah kebingungan apa yang seharusnya aku lakukan," jawab Bryan ketika Ellena datang hanya dengan pakaian dalamnya. "Baiklah, tanggal yang bagus untuk melakukan penerbangan," jawab Ellena. "Tanggal yang bagus? Tunggu, sekarang tanggal dua belas bulan dua belas? Itu artinya hari ini perusahaan ku sedang mengadakan pertemuan dan itu dilakukan di California, itu artinya Luis pasti ada di sini, aku tidak harus terbang ke Los Angeles tapi, cukup temui Luis di kantor baru kamu yang ada di California," gumam Bryan yang langsung berlari keluar dan mencari taksi. "Hei, apa kau tidak sarapan dulu? Jangan lupa kabari aku jika kau sudah sampai," ucap Ellena melihat Bryan tiba-tiba keluar dari kostnya. Ini sudah dua Minggu semenjak kabar jika Bryan dikabarkan meninggal akibat terbakar dan masih dilakukan pencarian siapa sebenarnya dalang dibalik tragedi tersebut, sampai sekarang polisi masih mencari titik terang dan satu-satunya orang yang sedang dicari adalah Bryan sendiri yang saat ini telah berubah menjadi wanita cantik. Luis telah sampai di kantornya yang ada di California, cover depan surat kabar yang ia baca siang itu masih dihiasi wajah Bryan dan ia cukup heran kenapa media terlalu berspekulasi yang aneh-aneh tentang Bryan. "Zaman sekarang mereka masih bertahan mengeluarkan kertas yang berisi berita, padahal dunia digital sudah semakin canggih dan hal yang paling aku benci dari surat kabar ini adalah wajah Bryan yang terus menjadi perbincangan, orang-orang kini bahkan mulai menghentikan investasi dan beberapa nilai saham turun drastis, kekuatan perusahaan ini memang ada ditangan orang itu, dan hari ini adalah penentuan apakah proyek yang kami lakukan akan berlanjut atau tidak, semua nasib perusahaan ini ada di tangan ku sekarang. Bryan, aku harap kau tenang di alam lain," ucap Luis yang tiba-tiba seseorang mendatanginya. "Tuan Luis, ada kabar jika wanita yang saat ini dicurigai dekat dengan tuan Bryan ada di California tetapi, sampai detik ini polisi belum menemukannya," ucap pria itu dengan nada rendah. "Baiklah, lanjutkan pekerjaan mu dan beritahu aku kapan rapat dengan investor kita lakukan, aku akan membahas semua dengan cepat," ucap Luis kemudian ia menyuruh anak buahnya kembali bekerja. Luis menatap jendela ruangan yang langsung menampilkan pemandangan perbukitan yang menyejukkan, di dalam ruangan itu ia terlihat lebih tenang walaupun sekarang ia sempat penasaran dengan sosok wanita yang sedang dicari itu. "Siapa sebenarnya wanita itu? Apa benar dia adalah titik terang kasus yang membuat Bryan sampai tewas?" gumam Luis melihat sebuah bingkai foto yang ia letakkan di meja kerjanya. Bryan yang saat ini menaiki taksi telah sampai di tempat tujuan, di sana ia cukup berhati-hati karena bisa saja tanpa sengaja bertemu dengan James. "Bagaimana cara aku bertemu Luis? Perusahaan ini pasti memiliki sistem keamanan yang ketat, apalagi selama ini aku sangat keras terhadap wanita yang ingin masuk kecuali melamar pekerjaan," ucap Bryan yang saat ini telah berada di depan kantor perusahaannya sendiri. "Melamar pekerjaan? Benar, aku hanya perlu mengatakan ingin melamar pekerjaan di sini, dengan begitu Luis akan menerima ku," ucap Bryan kemudian ia dengan langkah berani menuju ke arah kantor baru yang sebagian besar sudah berdiri kokoh. Bryan yang saat ini berada dalam wujud wanita telah merubah namanya menjadi Bianca tetapi, ada satu hal yang ia lupakan. "Aku ingin melamar pekerjaan di sini," ucap Bianca yang kemudian langsung diladeni oleh salah seorang penjaga gedung itu. "Maaf nona manis, kami tidak memiliki lowongan pekerjaan di tempat ini," ucap penjaga gedung itu. "Apa saja, aku akan melakukan pekerjaan apapun yang ada di dalam, meskipun aku tidak dibayar, aku rela melaksanakannya," ucap Bianca membuat penjaga itu mencurigai Bianca. "Apa maksudmu? Kenapa kau mengatakan itu? Jika kau ingin bekerja setidaknya kau membawa persyaratan seperti kartu identitas, apa kau membawanya? Dari penampilan mu, kau tidak membawa apapun bahkan kau tidak membawa tasmu," jawab penjaga yang baru disadari oleh Bryan. "Bodohnya aku, dia benar, aku tak memiliki identitas, bisa-bisa aku dilaporkan ke pihak berwajib karena dicurigai warga ilegal ditambah lagi mungkin saat ini polisi mencari ku, aku harus segera bertemu Luis," ucap Bianca yang kemudian bertanya tentang Luis. "Aku adalah kekasih Luis, apa dia sudah datang? Ayo cepat katakan padanya aku sudah menunggu di depan. "Mendengar pernyataan Bianca membuat penjaga itu malah tertawa karena semua yang dia bicarakan terdengar seperti lelucon. "Hahaha, apa-apaan wanita cantik ini? Aku pikir wajah cantikmu seimbang dengan otakmu, nona. Sebelumnya kau mengatakan ingin melamar pekerjaan, sekarang kau bilang pacar tuan Luis, sebentar lagi kau akan mengaku dihamili tuan, Luis?" ucap penjaga itu tertawa. "Sial, aku malah ditertawakan, awas saja jika aku kembali seperti semula, kau akan aku ingin, Ted," gumam Bianca terlihat kesal. "Sudahlah nona, lebih baik kau pergi dari sini sebelum tuan Luis keluar dan menyeretmu, aku tidak tega melakukan kekerasan pada wanita jadi, aku harap kau pergi sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan," ucap penjaga itu kemudian menutup gerbang dan melangkahkan kakinya menjauhi Bianca. "Hei! Aku ini Bryan! Apa kalian tidak tahu siapa aku? Aku akan memecat mu jika kau tidak mengijinkan aku masuk!" ucap Bianca mencak-mencak. "Wanita aneh itu sekarang malah mengaku sebagai tuan Bryan, dasar wanita aneh, mungkin itulah alasan kenapa dulu tuan Bryan sangat membenci wanita, ternyata wanita itu memang menyebalkan dan aneh walaupun mereka juga bisa membuat ku bahagia," ucapnya tak mempedulikan teriakan Bryan. "Apa yang harus aku lakukan? Sekarang mereka malah menutup gerbangnya," ucap Bryan tiba-tiba rombongan investor yang akan melakukan rapat di sana sudah terlihat. Dua buah mobil Porsche berwarna metalik nampak mewah dan berkilau terkena sinar matahari. Bryan akan menggunakan kesempatan itu untuk masuk ke dalam gedung saat pintu gerbang mulai terbuka. Di dalam mobil itu jajaran direksi nampak memperhatikan wanita cantik yang berdiri di depan gerbang. "Siapa wanita itu? Dia cantik sekali," ucap pria yang ada di dalam mobil Porsche itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD