5.Menjauh Pergi

2861 Words
Aku yang lemah tanpamu Aku yang rentan karena Cinta yang t'lah hilang darimuYang mampu menyanjungku Selama mata terbuka Sampai jantung tak berdetak Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu Darimu 'ku temukan hidupku Bagiku kaulah cinta sejati Yeah hu- hu hu Bila yang tertulis untuk ku Adalah yang terbaik untukmu Kan 'ku jadikan kau kenangan Yang terindah dalam hidupku Namun takkan mudah bagiku Meninggalkan jejak hidup mu Yang t'lah terukir abadi Sebagai kenangan yang terindah(Kenangan Terindah,Samsons) Warung kecil di rumah baru Rara akhirnya berhasil di buat dari uang tabungan yang di tinggalkan papa Rara,aku bersyukur papa Rara mengikutkan Rara dengan asuransi pendidikan dan berhasil di klaim oleh Rara.Sejauh ini semua lancar. Rara pulang seminggu sekali ke rumah untuk belanja kebutuhan warung,kadang aku membantu dan kadang dia jalan sendiri.Sampai warungnya ramai pembeli dan bibi keteteran jadilah Rara memanggil saudara sepupunya dari bandung untuk membantu.Olis namanya yang akhirnya sekolah SMA di Jakarta juga dan Rara yang membiayainya karena Olis yatim. "Elo sanggup biayain sekolah Olis?"tanyaku "Sanggup Ga!,kan ada keuntungan warung,Olis juga rajin bantu bibi belanja dan jaga warung!,gue jadi ga perlu sering pulang,cape ga!,gue semakin banyak tugas kuliah!"jelasnya Aku memgangguk Kesibukan kuliah juga yang membuat aku dan Rara jadi jarang ketemu kecuali bertukar kabar lewat telepon.Aku juga sibuk dengan Sashi,dan Rara tau dan aku pikir mengerti.Sampai aku menemukannya berjalan dengan seorang pria yang tidak aku kenal sewaktu aku bermaksud menjemputnya di kampusnya. "Kenalin Ga!,cowo gue!"katanya Aku seketika gusar mendapati Rara punya pacar "Raymoud"katanya mengulurkan tangan Aku diam sejenak "Saga,Sagara!"ralatku menjabat tangannya "Elo ada apa cari gue?"tanya Rara Aku menghela nafas berusaha menekan emosiku "Mau jemput elo!,kali elo mau balik ke rumah!"kataku "Nah!,kebetulan hunn!,kamu sama Saga aja ya!,daripada kamu pulang naik kereta sendiri"kata Ray Aku mengawasi interaksi Rara dan Ray dengan rahang mengeras "Ga apa kan brothers gue titip cewe gue?,gue mesti ketemu dosen pembimbing!"pinta Ray Aku tersenyum canggung "Tentu aja!,gue emang mau jemput dia buat balik kok!"kataku Raymoud terlihat berbinar "Tuh hun bareng Saga ya!,aku kan jadi tenang!"kata Ray pada Rara mesra Tanpa sadar tanganku terkepal saat Rara tersenyum pada Ray dan membiarkan Ray mencium keningnya tanda dia berpamitan.Aku dan Rara mengawasi kepergian Ray "Yuk Ga!,jadi antar gue balikkan?"tanyanya Aku mengangguk dan kami berdua terdiam menuju mobilku.Sepanjang jalan juga kami diam,aku fokus menyetir dan Rara sibuk senyam senyum dengan handphonenya "Apaa sih malah sibuk sama handphone!"rebutku pada handphone di tangannya begitu kami terjeda lampu merah Dia merengut "Gue lagi chat Ray!"katanya merebut lagi handphonenya di tanganku Bunyi klakson mobil menggagalkan usahaku merebut handphonenya lagi.Lampu sudah berubah hijau. "Gue jemput elo karena gue kangen elo,masa elo malah sibuk ma handphone"keluhku Rara tertawa lalu menaruh handphonenya di tas yang dia pakai "Baper!,gue juga kangen elo kok!"ungkapnya lalu mencium pipiku Aku menoleh dan dia tersenyum.Perlahan amarahku reda dan kami mengobrol soal kuliah dan setumpuk tugas kuliah sampai kami tiba di rumah Rara. "Gue mandi dulu yak!"pamitnya meninggalkanku di ruang tamu rumahnya. Aku mengangguk lalu mengobrol dengan Olis yang melaporkan kalo warung semakin ramai.          "A Saga!,Olis bantu bibi dulu ya!"pamit Olis begitu Rara muncul dengan nampan dan air minum untukku "Minum Ga!"katanya mempersilahkan lalu duduk di sofa disebelahku Aku menurut "Ray siapa?"tanyaku sambil meletakan gelas di meja Rara menghela nafas pelan "Kan tadi gue bilang cowo.gue"katanya mengingatkan "Tau gue!,maksud gue dia siapa di kampus elo?"tanyaku lagi "Senior dua.tingkat di atas kita,dia anak tehnik sipil"jelas Rara "Elo berapa lama pacaran?" "Hm...baru dua bulanan ini!"jawabnya sambil menatapku Aku diam "Kok elo ga cerita sama gue sih?"tanyaku kesal Rara tertawa "Ngapain?,elo tar sibuk sama percintaan gue.Elo sibuk aja ma Sashi,gue bisa urus diri gue Ga!"sanggahnya "Tapi elo tetap prioritas buat gue!"bentakku Rara diam menatapku lalu menunduk. "Please jangan gini Ga!,kasihan Sashi,elo kan udah tunangan ma dia,jangan berharap apa pun sama hubungan elo ma gue yang mestinya kelar.Kita ga akan bisa naik naikin level hubungan kita jadi lebih dari sekedar teman,gimana pun kita pengen"ungkapnya pelan Aku menghela nafas pelan "Tapi gue ga pernah bisa Ra buat ga perduli sama elo,please jangan larang gue dekat elo"pintaku Gantian Rara menghela nafas pelan lalu menyusup memeluk pinggangku "Gue mana mungkin sih,mau elo jauh.Gila gue kangen terus sama elo.Elo sih pake acara nidurin perawan orang trus hamil dan keguguran,jadi kan elo mesti tanggung jawab"keluhnya sambil memukul dadaku pelan Aku menarik wajahnya agar menatapku "Emang kalo gue ga mesti tanggung jawab sama Sashi,elo mau kita bareng bareng lagi?"tanyaku menatap lekat manik matanya yang berwarna coklat gelap Rara tersenyum "Kalo ada cowo yang bisa geser posisi elo dari kehidupan gue,gue pasti udah minta di lamar,supaya gue bisa lupain elo Ga.Tapi ga ada yang pernah bisa gantiin elo di hati gue,gimana pun elo b******k"ungkapnya menatapku lekat juga "Termasuk Raymound?"tanyaku pelan Rara tersenyum lalu memelukku lagi "Termasuk Raymoun.Banyak hal yang ga akan pernah sama Ga,banyak banget.Gue ga bisa nemuin seseorang lain yang bisa bikin gue ngerasa nyaman dan aman kaya elo.Ini soal rasa Ga,rasa yang ga mungkin bisa di matikan atau di buang.Sayang tuhan mungkin ga setuju kita sama sama,dan gue memilih menerima dengan berusaha membiarkan orang lain masuk menggantikan posisi elo,walaupun gue yakin,elo ga mungkin pernah bisa tergantikan sampai kapan pun!"katanya lagi dalam pelukanku Aku mengeratkan pelukanku dan mencium pucuk kepala Rara "Sayang elo Ra...sayang banget gue sama elo"kataku pelan Rara mengangguk dalam dekapanku          Status hubungan pacaran Rara dangan Raymound membuatku jadi lebih sering dengannya.Aku ga suka dan aku cemburu,jadi sebisa mungkin aku mengganggu dengan cara trus dekat dekat Rara.Dan itu membuat Sashi mengeluh. "Kamu mau ke depok yang?"tanyanya padaku begitu aku terburu buru menuju parkiran kampusku "Iya Sas,aku janji jemput dia pulang,ini kan hari jumat"kataku berusaha bersabar menghadapi Sashi "Aku ikut!"pintanya Aku diam sebentar lalu menganguk pelan.Sashi bersorak "Ayo Ga!,aku udah lama ga ketemu Rara"katanya membuka pintu mobilku Aku menghela nafas pelan lalu masuk mobil.Ga apa kali ya,Rara kan ga pernah masalah kalo ketemu Sashi.Mereka akhirnya berkenalan secara kebetulan di rumahku,saat Rara berkunjung ke rumahku untuk bertemu mamaku.Rara kan dekat sekali dengan mamaku.Justru aku yang bermasalah saat bertemu Rara dan Raymound yang sedang duduk di taman kampus Rara yang rimbun "Gue Sashi tunangan Saga"kata Sashi memperkenalkan diri pada Raymound Raymoud terlihat sumringah menjabat tangan Sashi "Akhirnya gue ga punya alasan cemburu kalo Rara sama Saga,gue Raymoud Sas,cowo Rara"kata Raymound Ga cuma Raymound yang sumringah,Sashi juga.Aku cuma bisa tertawa canggung,sedangkan Rara tertawa lebar "Udah aku bilang,Saga punya tunangan,kamu ga percaya!"keluh Rara manja Raymound tertawa lalu merangkul bahu Rara dan mencium pelipisnya.Perlahan Sashi juga merangkul lenganku.Bukan kehangatan yang aku rasa,malah suhu kepalaku semakin mendidih karena di depanku Raymound mencium bibir Rara.Padahal tangan Sashi meremas erat tanganku.Semoga Sashi tidak tau kalo balasan remasan tanganku pada genggamannya tak menyakitinya karena aku sudah terlalu marah. "Gimana kalo kita double date?"tanya Raymound setelah ciumannya dengan Rara terlepas. Rara menunduk menghindari tatapanku dengan wajah merona.Sial blushing di cium Raymound doang,harusnya wajah merona itu buat aku,bukan buat orang lain Ra.Memang sudah lama sekali rasanya aku tidak mencium Rara.Saat kami lulus sekolah,itu kali terakhir aku menciumnya. "Wah...seru kayanya,ayo hunn!!"pinta Sashi antusias Aku dan Rara hanya bisa menurut saat Raymound merangkul Rara trus masuk mobilnya dan Sashi merangkul lenganku menuju mobilku juga. Kami nonton hari itu.Baik aku dan Rara hampir tidak bicara,Raymoud terus menerus menyela dan menjeda.Raymoud dengan sok ganlteman membayar tiket bioskop kami berempat. Kami duduk berderet di bangku bioskop dengan posisi aku di sisi luar dan di sebelahku Sashi lalu Rara dan di paling pojok Raymound lalu sisimya bangku kosong.Sashi merebahkan kepalanya di bahuku saat film mulai di mulai,mungkin Rara juga pada Raymound.Aku tak berani lagi menoleh ke arah dua pasangan itu,takut aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengamuk. Kami tenang sampai film selesai,lalu kami beriringan keluar bioskop "Makan yuk Ray!"ajak Rara begitu film selesai dan dia anteng dalam rangkulan bahu Raymoud. "Boleh,makan apa yang?"tanya Raymoud "Hmm...Syabu Syabu yuk!,aku lagi mau makan yang berkuah!"pinta Rara manja "Enak tuh Ra,ayo yang!"ajak Sashi merangkul lenganku Aku mangangguk laku mengekor di belakang Rara dan Raymound yang terus bercanda riang.Harusnya aku yang merangkul Rara semesra itu,dan mendengarkan celoteh riangnya,dan bukan Raymound.Aku sendiri malah mengabaikan celoteh riang Sashi. Kami akhirnya makan di restoran jepang yang Rara pilih.Kami duduk berhadapan dengan pasangan masing masing.Raymound sibuk mengurus makanan Rara seperti Sashi yang sibuk mengurus makananku "Udah Ray kenyang!"tolak Rara Raymound tertawa lalu mengacak rambut Rara gemas mendengar rengekan Rara.Aku hanya diam mengawasi "Mau lagi ga yang?"tanya Sashi lembut padaku Aku memggeleng "Aku kenyang!"tolakku,kenyang aku melihat kemesraan Raymound dengan Rara Aku berusaha menikmati makananku sambil sesekali menjawab obrolan Rara,Sashi dan Raymound.Moodku benar benar terjun bebas.Sampai akhirnya kami selesai makan. "Gue aja yang bayar Ray!"cegahku saat Raymoud akan membayar tagihan makanan kami "Gue aja Bro,kan gue yang ngajak!"tolak Ray Aku buru buru mengambil bil tagihan dan membayar pada waiter resto "Nanti Saya antar kembaliannya ya mas!"pamit Waiters berlalu Aku mengangguk "Elo udah traktir nonton!"kataku sambil mengantongi lagi dompetku Raymound menyerah "Thanks kalo gitu"jawab Raymound "Kamu ga usah pulang rumah ya!,ga enak repotin Saga!"pinta Ray pada Rara "Iya...tapi kamu temenin aku ya!"pintanya "Iya....yang!!"jawab Ray Rara mengangguk kalo merebahkan kepalanya di meja resto berbantal telapak tangan Ray sambil kami menunggu penyelesaian pembayaran.Aku hanya diam,karena Sashi juga sudah bersandar di bahuku.Bikin frustasi.Dan kami bubar setelah waiter kembali dengan uang kembalian. "Elo benaran ga jadi pulang?"tanyaku setelah sekian lama diam Rara menggeleng "Ga dah,Ray juga mau temenin,hari ini ma besok dia ga sibuk urus skripsinya"kata Rara sambil menatap Ray yang senyam senyum ke arahnya Aku menghela nafas berat "Okey!,titip Rara ya Ray"pintaku "Pasti Bro,yuk pisah sini aja ya!,gue mau lanjut kencan gue ma Rara,mumpung gue ga sibuk!"kata Ray Kami berpisah setelah Rara dan Sashi bercipika cipiki "Hati hati lo!"kataku mencium pipi Rara Rara tertawa "Siap bos!"katanya lalu merangkul lengan Ray "Duluan ya Bro!!"pamit Ray merangkul Rara menjauh Aku dan Sashi mengawasi sampai mereka menjauh "Ayo yang!"ajak Sashi merangkul lenganku Kami beriringan menuju parkiran. "Kita mau kemana?"tanya Sashi "Kos kosanku,kamu nginap ya!"pintaku Sashi tersenyum "Okey..."jawabnya Dan malam itu aku meniduri Sashi,dengan Rara di isi kepalaku.Aku terlalu cemburu dan marah,karena aku terus membanyangkan kencan Rara dan Ray,dan aku menjadikan Sashi pelampiasanku.Jahat sih,tapi aku ga punya pilihan.Hanya ada Sashi yang sekarang dekat aku. Keesokan harinya aku,aku terbangun dengan Sashi yang memeluk tubuh polosku.Tidurku terusik karena dering suara teleponku yang tergeletak di meja samping tempat tidurku. "A Saga...punten ganggu,kalo teteh Rara kenapa ga pulang ya??,Olis telepon dari tadi handphonenya mati.Aa tau dimana teteh?"tanya Olis di horn telepon "Handphonenya mati?,kemarin sih sama Aa,nanti deh Aa jemput ya,ada apa memangnya?"tanyaku "Ga Aa,cuma tumben bilang mau pulang tapi ga pulang.Bibi khawatir dari semalam"kata Olis Aku menghela nafas "Okey...Aa tar cek ke kostnya Lis!"kataku "Nuhun A,punten ganggu Aa"tutup Olis Aku beranjak bangun untuk mandi dan mengganti baju. "Sas,aku mau keluar,kamu mau di sini apa mau aku antar pulang?"tanyaku membangunkan Sashi yang tertidur Dia menggeliat lalu menarik selimut menutupi tubuh polosnya. "Jam berapa hunn?"tanyanya menarik tanganku untuk memeluknya "Ampir jam 9,gimana?"kejarku "Hmmm...kamu pulang rumah mama apa ke kost lagi?"tanyanya dengan suara serak dan mata terpejam "Ke kost,aku mesti kerjain tugas.Lagian mamaku ikut papa ke Kalimantan"jelasku "Okey...aku di kost aja kalo gitu nunggu kamu pulang!"katanya masih terpejam Aku bangkit "Ya udah aku jalan dulu ya!,kalo mau makan pesen aja ya Sas"kataku "Give me kiss!"pinta Sashi menahan tanganku Aku menunduk mencium kening lalu berlalu "Hati hati yang!"jerit Sashi begitu aku menutup pintu kost kostan ku. Kost kostan ku termasuk bebas membawa siapa pun masuk kamar,asal melapor pada satpam.Dan semua sudah tau siapa Sashi,jadi ga ribet. Aku bergegas ke kost an Rara di depok sambil berusaha menghubunginya.Kemana ini anak bikin cemas aku aja.          Aku masuk ke kost an Rara yang juga bebas seperti kost anku,malah lebih enak kost an Rara karena berbentuk paviliun yang berderet dan harganya lebih murah dengan ukuran lebih besar di banding kamar kost anku. "Ra!!!Ra!!!"ketukku pada pintu kamar Rara Lama aku menunggu dan tidak di buka.Aku sampai harus mengintip jendela,tapi AC kamarnya menyala "Ada kok Ga,semalam balik bareng gue ma Ray,paling molor soalnya balik pagi"kata penghuni sebelah kamar Rara "Darimana?"tanyaku "Dugem!,ngapain lagi!"jelas gadis itu yang masih tampak kusut karena make up di wajahnya yang belum di hapus. "Thank ya!"kataku begitu dia berlalu ke arah gerbang.Aku lupa siapa namanya,yang pasti dia satu kampus dengan Rara dan cukup sering di kamar Rara Dia hanya mengangguk Aku coba mengetuk lagi kamar Rara. "Ra!!!"panggilku Tak lama pintu kamarnya terbuka "Saga!!,bagus elo datang!,gue mesti ke rumah dosen pembimbing jam 10 ini,Rara ga ada yang anter,mau pulang dia"malah aku menemukan Raymoud yang baru selesai mandi karena rambutnya basah. "Elo nginep?"tanyaku kaget juga ada Raymoun "Iya...semalam kita dugem trus gue malas pulang.Masuk Ga!,sory gue ga dengar elo ketuk pintu lagi mandi,Rara masih molor"katanya cengar cengir lalu duduk untuk memakai sepatunya Aku mengedarkan kesekeliling kamar Rara.Cukup rapi,hanya area kasur yang berantakan karena Rara masih tidur bergelung selimut. "Sayang aku pergi dulu ya!!"pamitnya pada Rara yang tertidur lalu mengecup keningnya Aku hanya diam mengawasi "Gue cabut dulu ya!titip Rara"pamit Raymound sambil menepuk bahuku Aku mengangguk lalu menutup pintu kamar.Aku mendekat ke kasur,ke arah Rara. "Bangun!!"perintahku geram sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Rara Aku menghela nafas lega karena menemukan dia masih pakai baju piama pendeknya.Tapi bisa aja dia pakai baju setelah dia make love dengan Ray.Dan dugaan itu membuat kepalaku makin mendidih Dia mengerjapkan matanya "Ga!!"katanya dengan suara serak "Bangun atau gue seret ke kamar mandi"ancamku Dia menggeliat sebentar lalu bangun terduduk sambil menguap "Ray mana?"tanyanya Aku mendengus kesal "Pulang setelah berhasil nidurin elo!"kataku kasar Rara terbelak lalu bangkit.Dia menatap tajam ke arahku "Salah gue ngomong gitu?"tanyaku ikutan melotot ke arahnya "Elo ngapain ke sini?"tanyanya mengabaikan pertanyaan dan pernyataanku "Jawab dulu pertanyaan gue!!,elo tidur sama Ray?"tanyaku Dia terbelak lagi berlalu meninggalkanku.Aku tanggap tangannya "Bukan jawab!"kejarku Dia menghela nafas "Pertanyaan yang sama buat elo!,elo nidurin Sashi ga semalam?"tanyanya galak Aku diam "Ga usah urus urusan pribadi gue!,gue bisa urus sendiri.Kita cuma teman!"katanya terlihat kesal "Tapi gue ga akan tinggal diam kalo elo berubah jadi jalang!"bentakku keras Plak! Rara menamparku "Elo berani nampar gue!"bentakku sambil mencengram mulutnya dengan jari telunjuk dan ibu jariku Dia menepis cengakramanku dengan kasar "Kalo elo datang cuma mau bilang gue jalang,mending elo pulang,ga guna juga elo di sini!"katanya keras Aku tertawa sarkas "Oh sekrang elo malah berani usir gue pulang!,apa abis ini ada pelangan lain yang bakal datang buat nidurin elo lagi?"tanyaku dengan nada mengejek Dia menatapku dengan mata berkaca kaca,hampir aku menyerah dan berniat memeluknya dan meminta maaf "Mau gue di tidurin selusin lelaki b******k juga elo ga punya hak untuk nyampurin hidup gue.Elo punya kehidupan elo sendiri yang mesti elo urus,ga usah repot urus hidup gue.Mending elo pulang sekrang karena gue juga mau pergi!"katanya sambil menunjuk dadaku dengan jari telunjuknya yang lentik Aku menghela nafas pelan meredam emosiku "Mandi buruan!,gue anter elo pulang,bibi khawatir elo bilang mau balik tapi elo ga pulang"kataku pelan Sorot mata penuh amarah Rara meredup.Lalu tanpa kata dia masuk ke kamar mandi dan meninggalkan aku yang kepayahan dengan emosiku yang belum mereda.          Dengan langkah gontai aku duduk di kasur menunggu Rara mandi.Tak lama Rara keluar kamar mandi hanya berbalut handuk sampai pahanya.Aku diam mengawasinya yang berganti baju di hadapanku tanpa rasa malu.Apa ini tanda kalo memang dia sudah tidak merasa malu lagi telanjang di hadapan siapa pun???.Aku memggeram kesal lalu bangkit setelah dia berhasil memakai ripel jeans panjang dan kaos singlet hitan Rara memekik saat aku membalik tubuhnya menghadapku lalu aku mendorongnya ke arah pintu lemari yang tertutup lalu aku menciumnya dengan kasar.awalnya dia menolak tapi perlahan dia membalas ciumanku dengan tak kalah kasar.Cukup lama kami berciuman sampai Rara mendorong dadaku dan ciuman kami terlepas "Antar gue pulang!"katanya dengan nafas terengah lalu menjauh dari hadapanku Nafasku juga terengah saat aku mengawasinya yang sedang memakai highhells dan memasukkan handphonenya ke tas yang biasa dia bawa. "Buruan!,kalo ga gue naik taksi!"jeritnya padaku. Aku melangkah keluar kamar kostnya dan dia segera mengunci pintu kamar setelah itu dia berlalu mendahuluiku.Aku mengekor di belakangnya dengan mode diam.Sampai kami masuk mobilku dan berlalu dari parkiran kostan Rara. Aku fokus menyetir dan dia menatap keluar jendela dalam diam.Sampai handphoennya bunyi dan itu dari Ray.Aku menguping pembicaraan mereka sampai Rara selesai mengangkat telepon Ray,Lalu dia memasukkan lagi handphonenya ke tas "Ray tanya apa?"tanyaku memecah keheningan "Ga penting!"jwabnya masih menatap keluar jendela mobilnya Aku tertawa "Ya kali dia nanya kapan elo balik ke kosan trus bisa tidur lagi sama elo!"kataku Dia menoleh lagi ke arahku dan menatapku dengan galak "Lah gue salah ngomong ?"tanyaku tertawa mengejek Rara menghela nafas pelan "Pinggir Ga!,biar gue turun di sini"pintanya pelan "Ga!,gue anter elo pulang!"tolakku "Kalo gitu biar gue loncat kali bisa nyusul keluarga gue"ancamnya berusaha membuka pintu mobilku "Jangan gila!"kataku "Berhenti atau gue loncat!!"ulangnya bersiap membuka pintu mobilku. "OKEY!!,gue minggir dulu!!"bentakku menyerah. Rara langsung keluar mobilku setelah aku menepikan mobilku.Aku buru buru mengejarnya "Ga usah drama!"kataku mencekal tangannya Saat dia berbalik ternyata dia menangis.Aku langsung terdiam "Elo ga ngerti apa yang gue rasain dan lakuin buat elo buat diri gue"keluhnya terisak Aku diam "Elo pikir gue ga frustasi nerima segala sikap elo buat gue.Elo yang perhatian,elo yang terus bilang sayang gue,elo dengan segala hal yang elo kasih buat gue Ga.Tapi sadar Ga!,kita bakal cuma gini gini aja.Elo cuma bikin semua jadi lebih sulit gue jalanin"katanya pelan sambil mengusap airmatanya kasar dengan punggung tangannya "Elo ga tau gimana cemburunya gue lihat elo sama Sashi,elo ga tau kalo gue mau banget teriak depan muka Sashi kalo elo cuma sayang gue,kalo elo sama dia cuma karena tanggung jawab,elo ga tau Ga...sakit Ga!!!,jadi please tolong biarin gue ma Ray,biar Ray usaha untuk gantiin posisi elo buat gue.Toh cepat atau lambat elo bakal nikah ma Sashi dan bukan sama gue"lanjutnya "Gue bisa putusin pertunangan gue ma Sashi"kataku Rara tertawa pelan "Trus elo pikir gue bakal mau sama elo kalo elo putusin pertunangan elo sama Sashi??jangan harap,elo ga tunangan aja,gue masih mikir,apa lagi elo mutusin tunangan elo ma Sashi"katanya "Gue ga perduli!,gue bakal ngomong ma Sashi!"tolakku Rara menghela nafas pelan "Kalo sampai elo lakuin itu!,elo bakal nemuin gue bunuh diri"ancamnya "Jangan gila Ra!"bentakku "Emang gue udah gila,gue gila karena elo.Dan saat gue berusaha keluar dari kegilaan ini!,elo bukan bantu malah nyusahin gue!"balasnya membentakku Aku menggeram "Gue ga akan pernah lepasin elo,ga akan pernah!"ancamku sambil mencengkram lengannya "Gue ga akan perduli,kalo elo ga masalah nerima gue yang bekasan orang!!"balasnya lalu melepaskan cengkraman tanganku dengan kasar. Aku mencekal tangannya lagi "TAKSI!!"jerit Rara mencegat taksi. Taksi berhenti di hadapan kami "Ga usah temuin gue lagi,ga usah hubungin gue lagi!,cerita elo mesti di akhirin sekarang Ga!!!,sebelum elo gila dan gue gila"katanya sambil membuka pintu taksi Aku tutup lagi pintu taksi "Lepas atau gue teriak!"ancamnya Aku mengeraskan rahangku "Gue ga akan pernah lepasin elo!"kataku dengan nada mengancam "Terserah!!!,gue mau pulang,dan jangan harap lo bisa nemuin gue.Elo ga akan gue pilih Ga!!,Ray lebih bisa muasin gue"katanya sambil membuka pintu taksi dengan kasar setelah mendorong tubuhku menjauh What!!!,Ray lebih bisa muasin dia???.berarti dia beneran udah di tidurin Ray. "ARGH!!!,SIAL!!!"umpatku kesal lalu menatap nanar taksi yang membawa Rara menjauh. Wow.....Rara tidurkah dengan Ray???atau hanya prasangka Saga??? Hadeh....bakal gimana Saga menghadapi Rara yang memintanya menjauh. See you next part.....part depan bakal menguras emosi Rara lagi.....lalu Saga?? Kiss and love ❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD