Leo tidak berpindah dari kursi pengemudi, tapi tubuhnya melekap padaku. Dia berada sangat dekat denganku saat ini, aku takut debaran jantungku terdengar olehnya. Mataku terkunci oleh mata hitamnya yang menatapku liar. Ia tersenyum miring sedangkan jemarinya bergerak pelan menyapu pangkal pahaku. Aku menggigit bibir bawahku sendiri, menahan desahan akibat sentuhan jemarinya. Aku menggeleng padanya, menahan tangannya yang berada tepat di depan kemaluanku yang basah tanpa celana dalam. "What?" Leo berbisik di telingaku, mengecupnya pelan. Satu desahan lolos dari mulutku akibat perbuatannya. Mataku terpejam kuat ketika satu tangan Leo meraba payudaraku. Urat leherku seperti tersengat saat Leo menyentuhkan lidahnya ke daun telingaku. Bagian paling sensitif di tubuhku. "Leooh-" Desahku, m