Jatayu duduk bersila di sebelah Mahesa. Sementara laki-laki berwajah teduh bernama Ridwan Shaleh atau yang biasa dipanggil Kyai Ridwan oleh orang-orang di sekitarnya tersebut bersila di seberang mereka berdua. Ruang tamu rumah bergaya joglo itu terkesan lapang. Bukan saja karena ukurannya yang memang cukup luas, tetapi juga karena nyaris tak ada perabotan yang menyita tempat di sana. Jangankan lemari hias, buffet, atau meja-meja tempat memajang pernak-pernik dan foto-foto, seperangkat sofa atau meja kursi tamu saja tidak ada. Pada ruangan luas tanpa sekat itu hanya digelari ambal atau permadani hijau botol dengan ornament bunga-bunga warna putih tulang. Kyai Ridwan tidak berkata sepatah kata pun, sejak Mahesa mulai bertutur, menceritakan permasalahan yang tengah dihadapinya, sekaligus ala