Menyerah

1170 Words

“Mau berhenti untuk makan dulu?” Jatayu memecahkan kesunyian yang melingkupi ruangan di dalam Toyota Innova hitam yang sedang membawa mereka berdua kembali pulang. “Gapura perbatasan Singosari-Arjosari tinggal beberapa meter di depan,” ia menambahkan. Mahesa membuka mata. Pandangannya lurus ke depan, menyusuri hamparan jalan lewat kaca depan mobil. Tepat seperti yang dikatakan oleh Jatayu, ia sempat melihat gapura tinggi menjulang bercat hitam itu. “Gak pingin ayam lodho, kah?” tanya Jatayu lagi, tak peduli orang yang diajaknya berbicara belum menunjukkan tanda-tanda hendak bersuara. Bibirnya yang kecoklatan karena noda nikotin masih terkatup rapat. Sementara wajahnya masih tetap sekeruh sebelumnya, saat ia mendengar informasi dari Kyai Ridwan Saleh perihal status pernikahannya dan sya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD