BAB 21. Gadis Itu Hidupnya Terlihat Sulit

1116 Words

“Om Angga! Lepasin dong, Om!” Kaluna berusaha melepaskan tangannya dari genggaman erat Anggara. Namun tenaga Anggara sudah tentu jauh lebih kuat. Dia terus saja menarik tangan mungil Kaluna hingga ke parkiran, lalu disenderkannya tubuh Kaluna pada pintu mobil. “Om Angga nggak bisa dong mau bawa aku pulang begini!” “Kenapa nggak bisa?” “Loh, Om, ya jelas nggak bisa lah! Aku kan kerja di café itu, masa’ sih aku pergi dari sana begitu saja. Jam kerja aku belum selesai, Om!” protes Kaluna lagi sambil berkacak pinggang. “Keselamatanmu terancam di dalam sana, Kal! Jauh lebih baik kalau kamu pulang sekarang. Daripada kamu masih di sana dan diganggu oleh preman-preman itu.” Nada suara Anggara padahal datar saja. Tapi tatapan matanya yang dalam dan tajam itulah membuat Kaluna terdiam beberapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD