Chapter 28

2006 Words

“Halo, Rendra. Uncle Bram datang lagi.” Bram datang sedikit lebih siang. Itu karena dirinya harus sarapan di rumah terlebih dahulu. Kata orang tuanya sudah lama tidak sarapan bersama. Setelah itu dirinya berkeliling mencari mainan yang ingin ia bawakan untuk Rendra.   “Halo, Uncle.”   Anak itu berlari menuju Bram kemudian Bram pun langsung menggendongnya dan mengangkat Rendra ke udara.   “Bawa apa, Bram?” tanya Vani. Ia dapat melihat lelaki itu meletakkan sebuah barang sebelum menggendong Rendra. Bawaan yang dibawa Bram itu berukuran cukup besar.   “Bawa mainan.”   “Astaga, lagi?” tanya Vani terheran.   “Iya. Kita main tenda yuk.” Bram terinspirasi dari adiknya yang baru saja datang berkemah. Sepertinya akan menyenangkan apabila berkemah dengan Rendra. Melihat bagaimana Alan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD