Kalian tahu rasanya hidup dalam bayang-bayang perpisahan bahkan kematian? Itulah yang tengah Intan rasakan setelah pertemuan mereka dengan pak Saman.
Intan merasa semuanya akan berakhir sia-sia. Sebahagia apa pun dirinya, seberapa pun sepesial Arden mencintainya, serta seindah apa pun perjalanan kisah cinta mereka, pada akhirnya mereka tetap tidak bisa bersama. Fatalnya, Arden benar-benar bisa gila bila ia tidak ada.
Menatap setiap lekuk wajah Arden dengan leluasa dari dekapan Arden yang sudah lelap pun dirasa Intan mendadak terasa begitu hampa. Tak ada lagi kebahagiaan bahkan rasa tegang di setiap ia harus bersama sekaligus menghadapi Arden. Semua rasa seolah mati. Dan Intan terjebak di persimpangan rasa yang membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.
Intan memilih untuk mengakhiri tatapann
