“Tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang berjuang, apalagi bila sudah sampai disertai tekad kuat.” **** Seseorang mengetuk pintu dari luar kamar hotel Arden menginap. Intan yang masih meringkuk terpejam damai dan berselimut rapat di sebelah Arden, turut terusik. Apalagi detik itu juga, Arden langsung bergegas menurunkan laptop dari pangkuannya. Tatapan mereka sempat bertemu, tapi Arden meminta Intan untuk tetap istirahat di tempat tidur. Intan melepas kepergian Arden sambil beranjak bangun tanpa benar-benar melepas selimut dari tubuhnya. Ternyata paket pakaian untuk Intan yang datang. Arden menatap pengantar paket pakaiannya dengan tatapan tegas tapi hangat. Pria itu Very, tapi karena hidup Arden dipenuhi mata-mata, pada Very pun Arden tetap curiga. Karena bagi Arden, tidak ada