Episode 25 : Ijab Kabul

1977 Words

“Mas Pandu, Mas Arden ke mana? Harusnya kalian bareng-bareng, kan?” Intan kembali bertanya dan kali ini terdengar agak jengkel karena Pandu justru terlihat kebingungan. Intan masih mengenaliku. Intan sungguh tidak melupakan aku. Namun yang dia tunggu dan harapkan hanya Arden, batin Pandu merasa sangat nelangsa. Aku harus memulai sekarang, pikirnya dan sungguh siap menjalankan rencananya untuk menggantikan Arden, menjalani pernikahan dengan Intan. “Aku pikir, kamu tidak akan pernah mengenaliku,” ucap Pandu dan kali ini merasa sangat gugup. Intan refleks menghela napas dalam kemudian menelan salivanya. “Mengenai itu dan semuanya, aku benar-benar minta maaf, Mas. Aku benar-benar minta maaf untuk kesalahan kami khususnya ucapan mamah yang aku yakin telah melukai Mas. Dan jika Mas bertanya k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD