Kamar Intan terbilang sempit tanpa banyak barang di dalamnya. Hanya ada lemari kecil, tempat tidur yang juga berukuran kecil, serta meja nakas yang tidak dihiasi lampu meja melainkan lampu belajar, dengan setumpuk buku yang menghiasi.
Pemandangan di sana lebih mirip dengan kamar kos kelas menengah yang baru disewa, selain kamar Intan yang ada di pojok ruangan di lantai atas. Dan kali ini Arden harus mengakui, bahwa kamar istrinya lebih cocok disebut gudang sempit yang sengaja disulap menjadi kamar.
Arden meninggalkan Intan beserta ransel mereka di depan pintu.
“Mas mau ke mana?” tanya Intan sambil melepas kepergian punggung sang suami. Ia sengaja mundur, membuatnya keluar dari kamar demi memastikan apa yang Arden lakukan.
Arden menatap serius hamparan ruangan di hadapannya. Ruangan ya
