Sekamar berdua

958 Words
Saat makan malam, Geo makan tanpa banyak komentar. "Besok pagi aku akan pergi bekerja, ada yang kau perlukan?" Kai menatap Geo sebentar dan menggeleng. "Pergilah mandi duluan, aku akan membereskan meja makan, kau baru sampai sudah membuat makan malam. Kali ini anggap saja aku membantumu." Kai masuk ke kamar Geo untuk mengambil peralatan mandi dan baju ganti, ketika akan memakai kamar mandi diluar, Geo menghentikannya. "Pakai saja kamar mandi di kamarku. Kalau ada tamu, kau tidak mungkin mandi diluar kan." Kai merapikan peralatan mandinya di dekat peralatan mandi Geo dan segera mandi. Saat keluar dari kamar mandi, Kai terkejut melihat Geo berdiri di dekat pintu kamar mandi. "Sudah selesai?" Kai mengangguk sambil bergeser dari pintu, "Keluarlah dulu, tunggu di ruang TV. Aku akan mandi." Kai melihat Geo tidak membawa apa-apa masuk ke kamar mandi dan segera keluar dari kamar Geo.  Ia melihat dapur dan meja makan sudah rapi dan lampu disana sudah dimatikan. Kai melihat TV sudah dinyalakan dan memutar drama romantic, ia duduk di sofa dan mulai menonton. -------- Kai hampir ketiduran saat Geo menepuk pundaknya. "Ayo tidur." Geo mematikan TV dan menatap Kai yang mulai gelisah. Ragu-ragu Kai ikut masuk ke kamar Geo setelah Geo mematikan lampu di ruang TV. Geo sudah berbaring di tempat tidurnya. "Cepatlah, akan kumatikan lampunya." Kai menarik selimut di sisi lain tempat tidur dan mulai berbaring. "Selamat malam."ucap Geo. Kai membalas salam Geo, "Selamat malam, Geo." Kai merasa lelah sehingga langsung terlelap, entah kenapa ia merasa nyaman disisi Geo. Sementara Geo gelisah dalam tidurnya karena mencium wangi rambut dan tubuh Kai disampingnya. Hatinya mulai tergerak. -------- Pagi hari sedikit mendung di atas rumah Geo, suasana menjadi lebih dingin dan lembab. Kai terbangun saat alarm jam di meja nakas Geo berbunyi. Ia hampir berteriak saat melihat Geo tertidur di sampingnya dengan kening mengkerut. Kai menatap wajah Geo dan menyentuh kening Geo dengan ujung jarinya. Tangan Geo terangkat mematikan alarm jam di belakangnya. Mata Geo terbuka perlahan, terlihat tengkuk Kai yang putih saat Kai merapikan rambutnya. “Selamat pagi…” sapa Kai. Geo tidak menjawab Kai, ia merasa sesuatu mulai membesar dibawah sana dan ia memutuskan masuk ke kamar mandi segera. Kai kebingungan melihat reaksi Geo yang terbirit-b***t. Ia bangkit dari tempat tidur, dengan cepat merapikan tempat tidur Geo dan pergi ke dapur. -------- Harum masakan untuk sarapan mulai memenuhi dapur Geo, Kai dengan cekatan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua dan menyajikannya di atas meja makan. Setelah menunggu beberapa saat, Kai merasa kalau Geo terlalu lama di kamar mandi. Ia masuk ke kamar Geo dan melihat Geo sedang memakai bajunya, “Aaa…! Maaf, maaf aku tidak sengaja.” Kai berbalik hendak keluar, tapi langkahnya terhenti saat Geo memanggilnya. “Kai, ada apa?” Geo berjalan mendekati Kai sambil merapikan kaos yang dipakainya. “Sa… sarapannya sudah siap. Aku tunggu di luar.” Kai segera keluar dari kamar saat merasakan Geo mendekatinya. “Hump!” Geo menahan tawanya melihat Kai melarikan diri. Ia segera ke meja makan, karena jemputannya akan segera datang. Kai menatap Geo seperti ingin menanyakan sesuatu, “Geo? Aku boleh bertanya?” Geo menatap Kai dengan mulut penuh makanan, Kai melihat Geo mengangguk. “Jam berapa kau akan pulang? Maksudku, apa aku harus menyiapkan makan siang dan makan malam nanti?” Geo tampak berpikir sebentar, “Tidak perlu masak untukku, aku akan pulang larut malam.” Kai hanya mengangguk. Geo segera menyelesaikan sarapannya dan berjalan keluar rumah, tapi sebelumnya ia memberikan secarik kertas kepada Kai. “Kalau kau butuh sesuatu, telepon saja nomor ini, seseorang akan mengantarkan barang yang kau perlukan dan meletakkannya di kotak depan rumah. Kau bisa mengambilnya setelah orang itu pergi. Aku pergi dulu.” Kai membungkuk mengucapkan selamat jalan. --------- ..Geo pov.. Masakannya ternyata enak juga, sepertinya ia belajar dari ibu. Aku memintanya mandi duluan dan dia mau mandi diluar. Tidak boleh, dia harus mandi di kamarku. Apa dia pikir aku ini bukan pria normal? Kenapa dia mandi lama sekali? Apa aku harus mengetuk pintunya? Tapi itu kan kamarku, kenapa aku harus mengetuk pintu. Aku masuk ke kamarku dan mendengar suara air di kamar mandi. Oh, Kai masih mandi. Klek! Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, Kai terkejut melihatku di depan pintu. Aku lebih terkejut lagi melihat penampilannya sehabis mandi yang terlihat fresh dengan bibir berwarna pink. Kai sedang mengusap rambutnya yang basah, air menetes mengenai kaosnya yang berwarna putih, aku bisa melihat tali branya berwarna hitam. Saat ia bergeser, aku melirik lehernya yang mengkilap karena basah. Ugh! Aku mulai merasa tidak nyaman dibawah sana, aku harus berhenti menatapnya. Untung saja dia cepat keluar dari kamar, kalau tidak aku akan menerkamnya. Apa aku terlalu lama mandi? Kai sepertinya sudah mengantuk, kami berbaring di ranjang dan dia langsung tertidur. Apa dia tidak tahu kalau wanginya membuatku hampir gila. Rasanya baru sebentar aku tertidur, alarm menyebalkan itu terus saja berbunyi, tapi apa yang Kai lakukan. Jarinya menyentuh keningku, oh lembut sekali. Aku tidak bisa berkata-kata melihat pemandangan didepanku. Leher yang sexy itu terlihat jelas, aku ingin menciumnya sekarang. Tapi sebaiknya tidak kulakukan, aku harus ke kamar mandi. Sedikit terkejut Kai membuka pintu kamar dan melihatku telanjang d**a. Aku benar-benar ingin memeluknya sekarang, tapi dia cepat-cepat berbalik. Apa aku coba menggodanya saja? Dia lari saat aku berjalan mendekatinya. ..Geo pov end.. --------- Malam harinya, seseorang menekan bel pintu rumah Geo, membuat Kai merasa sedikit takut. Pelan-pelan Kai mendekati pintu dan melihat dari monitor kalau seseorang memapah Geo di depan pintu. Kai membukakan pintu, "Halo kak, tolong bantu aku."kata Yobi. Kai mengambil tas dan jas dibahu orang itu serta membantu melepas sepatu Geo yang terlihat mabuk. "Aku akan membawanya ke kamar. Maaf, tadi kak Geo banyak minum."jelas Yobi. Orang itu membaringkan Geo di tempat tidur dan menyelimutinya. ia keluar dengan cepat dari kamar Geo. "Halo, aku Yobi teman kak Geo." Yobi membungkuk pada Kai. Kai juga membungkuk dan memperkenalkan dirinya. "Aku Kai, pengurus rumah tangga Geo. Kak Yobi mau minum teh dulu?" Yobi mengatakan harus segera pulang karena besok ada kegiatan dan menjelaskan kalau dia lebih muda dari Geo, jadi tidak perlu memanggilnya kakak. -------- Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel saya. Jangan lupa like, fav, komen, untuk novel ini. Tq.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD