Mabuk

970 Words
"Ah, Yobi... Besok Geo ada kegiatan? Apa kau tahu jadwalnya?"tanya Kai. Yobi seperti ragu-ragu memberitahu Kai. "Aku hanya perlu tahu jam berapa Geo harus berangkat, aku harus membangunkannya." Yobi memberitahu kalau Geo harus sudah siap jam 1 siang. "Baiklah, terima kasih. Hati-hati di jalan." “Maaf, kak. Tapi kami tidak diijinkan memberitahu jadwal kami pada siapapun, takutnya didengar fans.” “Ya, aku mengerti. Hati-hati di jalan, Yobi.” Kai mengantar Yobi ke pintu dan mengunci pintu depan. Kai masuk ke kamar dan melihat Geo menendang selimutnya. "Geo, apa kau baik-baik saja?"tanya Kai. Geo memegang kepalanya, Kai melihat Geo seperti mau muntah. Ia membantu Geo ke kamar mandi dan benar saja Geo muntah disana, sedikit muntahan Geo kena di baju Kai. "Kau mandi dulu ya. Aku akan siapkan sup penghilang mabuk." Saat Kai hendak keluar dari shower, Geo menghidupkan shower, air membasahi rambut dan pakaian Kai membuatnya gelagapan. "Geo...! Matikan airnya... Bajuku basah!" Geo menahan Kai agar tidak keluar dari shower. Ia mendekat dan berkata, "Bantu aku lepas baju." Dengan tangan gemetar, Kai membantu melepaskan kemeja Geo yang basah, visual Geo dengan rambut basah dan bertelanjang d**a membuat Kai terpana. Dadanya bergemuruh kencang melihat wajah tampan Geo. "Apa yang kau lihat? Apa kau tergoda?"goda Geo. Geo menatap Kai sambil membuka celananya. Kai mengalihkan pandangannya ke handuk di luar shower. Saat Kai melangkah keluar shower, Geo melihat dengan jelas tubuh Kai dari belakang karena bajunya basah. Kai mengambil handuk di tumpukan handuk, ia sempat melirik ke cermin. Wajahnya memerah menyadari pakaiannya yang basah membuat tubuhnya samar terlihat. Astaga! Kai mengambil jubah mandi dan hampir saja mengganti pakaiannya disana, ia lupa masih ada Geo di dalam shower. "Kenapa berhenti? Buka saja disini."kata Geo. Kai tidak menanggapi Geo, ia berjalan mendekati Geo sambil menyodorkan handuk. "Cepat ganti baju, nanti kamu sakit." Kai membantu Geo mengeringkan rambut dan tubuhnya, ia tidak berani melihat ke bawah hanya bisa menatap wajah Geo. Setelah memakaikan jubah mandi, Kai membantu Geo kembali ke tempat tidur. Ia masuk ke kamar mandi dengan cepat mengganti pakaiannya dengan jubah mandi, sedikit berlari ia menyiapkan sup penghilang mabuk dan membawanya ke kamar. Geo tersenyum melihat Kai membantunya bangun, "Minumlah dulu."pinta Kai. Setelah Geo meminum sup itu, ia ingin muntah lagi, Kai sudah menyiapkan ember dan handuk di samping tempat tidur. Geo memuntahkan sup itu berikut cairan dalam perutnya yang berbau tidak enak. Kai membersihkan bibir Geo, Kai meminumkan sup lagi dan kali ini Geo tidak muntah lagi. Ia memejamkan matanya, mulai tertidur diatas ranjang. Kai membereskan bekas muntahan Geo, menyiapkan ember kosong dan handuk baru lagi di samping Geo, sebelum beranjak beranjak ke sofa untuk tidur setelah ia mengganti jubah tidurnya dengan baju tidur. Ia tidak nyaman berbaring di samping Geo dengan pakaian tidak lengkap, meskipun sampai saat ini Geo belum pernah bertindak kurang ajar padanya. Perlahan mata Kai mulai terpejam, tenggelam ke alam mimpi dibawah selimut tebal. --------- ..Kai Pov.. Ting, Tong! Astaga, aku hampir menjatuhkan piring yang sedang kubersihkan. Siapa yang datang malam-malam begini, apa mungkin Geo? Tapi Geo tahu password rumahnya. Aku melihat dari monitor, seseorang memapah Geo di depan pintu. Orang itu tersenyum kepadaku saat aku membuka pintu dan membawa Geo masuk ke kamarnya. Namanya Yobi, dia teman Geo dan umurnya lebih muda. Yobi sepertinya curiga padaku ketika aku bertanya tentang jadwal Geo, tapi syukurlah dia mau memberitahuku sebelum pergi. Geo sepertinya ingin muntah, aku segera membantunya ke toilet. Aku memintanya mandi dulu, tapi dia malah membuka air shower dan menahanku. Baju kami basah, Geo memintaku melepas bajunya. Deg! Jantungku mulai berdebar saat melihat Geo semakin tampan dengan rambut dan tubuh yang basah. Bahkan ia melepas celananya, aku menahan nafasku dan berjalan keluar shower. Dihadapan Geo aku berusaha tenang, tapi jantungku tidak mau kompromi, apalagi saat melihat penampilanku di cermin. Malu! Geo hanya diam saat aku mengeringkan rambutnya, rasanya seperti sedang mengasuh anak-anak. Ugh! Dia muntah lagi, semoga kondisinya membaik besok atau dia tidak akan bisa bekerja. Setelah Geo tidur, aku mengganti pakaian tidur dan memilih tidur di sofa. Aku sedikit takut berada di dekatnya dalam kondisi tidak sadar. ..Kai pov end.. -------- ..Geo pov.. Kesadaranku mulai kembali saat air dingin membasahi kepalaku. Aku bisa melihat mata Kai menatap tubuhku yang basah setelah melepas kemejaku. Kai berjalan menjauh saat aku mencoba menggodanya. Tubuh dan wajahku mulai menghangat saat melihat pakaiannya yang basah. Dia semakin sexy, membuatku berusaha keras menahan hasratku padanya. Bahkan aku tidak berani bergerak saat Kai mengeringkan rambut dan tubuhku. Apa ini, wajahnya merona? Apa dia malu? Tenang Geo, kau tidak boleh menunjukkan ketertarikanmu sekarang atau dia akan ketakutan. Hueek! Aku muntah lagi, kepalaku masih pusing dan entah kapan aku tertidur. ..Geo pov end.. Keesokan harinya, Kai terbangun seperti biasa, ia melihat Geo masih tidur dibawah selimutnya. Setelah mandi dan berganti baju, Kai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Ting, Tong! Bel rumah berbunyi, Kai melihat ke monitor ada Yobi dan satu orang lagi bersamanya. "Kak Kai, aku datang."sapa Yobi dengan senyuman khas gigi kelincinya. Kai membukakan pintu dan membungkuk, "Yobi, masuklah. Silahkan duduk, Geo masih tidur. Aku buatkan teh dulu ya." Yobi masuk bersama temannya, mereka mengikuti Kai yang kembali ke dapur. "Kak Kai, ini Dafa dia teman kak Geo juga." Kai membungkuk memperkenalkan dirinya. “Halo, Dafa. Aku Kai asisten rumah tangga Geo.” Yobi dan Dafa mengikuti Kai ke meja makan, disana sudah siap dua porsi sarapan yang memancing selera makan mereka. "Kak Kai, apa kau sudah sarapan?"tanya Yobi. Kai melihat kedua teman Geo ini sepertinya ingin makan sarapan yang ia buat. Ia tersenyum melihat Yobi dan Dafa yang tampak menelan liurnya sambil menatap makanan diatas meja. "Kalau kalian lapar, makan saja duluan. Aku akan menunggu Geo bangun."kata Kai sambil menuangkan air minum ke dalam gelas. Yobi dan Dafa makan dengan lahap. Dafa berbicara sambil makan, "Biasanya kak Geo membuatkan kami makanan di asrama. Tapi sebentar lagi kami akan berpisah. Kami mungkin tidak bisa merasakan masakannya lagi." Dafa menurunkan kecepatannya mengunyah makanan dan tampak sedih. “Apa bisa kita makan masakan kak Geo lagi ya?” Yobi mengunyah makanan sambil menatap Kai dengan mata penuh harap. -------- Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel saya. Jangan lupa like, fav, komen, untuk novel ini. Tq.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD